Malas Mengejar Impian? Belajarlah pada Adamas Belva

23 November 2019 05:22

GenPI.co - Adamas Belva Syah Devara membuktikan bahwa sukses pada usia muda merupakan sebuah keniscayaan.

Pria yang kini dipercaya sebagai staf khusus Presiden Joko Widodo alias Jokowi itu berhasil membuktikan bahwa sukses pada usia muda bukan hal mustahil.

BACA JUGA: 7 Staf Khusus Presiden Dapat Gaji Rp 51 juta Per Bulan

Dia menjadi satu dari tujuh generasi milenial yang dipercaya menjadi staf khusus presiden.

CEO Ruangguru itu memiliki perhatian sangat besar terhadap dunia pendidikan.

Dia memulainya dari diri sendiri. Pria 29 tahun itu merupakan alumnus Harvard University dan Stanford University di Amerika Serikat.

Belva pernah masuk Forbes 30 serta mendapatkan medali emas dari

Lee Kuan Yu saat lulus sarjana di Nanyang Technology University (NTU) di Singapura.

Perjuangan Belva menjadi sosok seperti sekarang tidaklah mudah. Dia lahir dari keluarga biasa-biasa saja.

Ayah dan ibunya, Tri Harsono dan Murni Hercahyani, merupakan pegawai negeri sipil (PNS).

Belva menempuh pendidikan awal di Sekolah Dasar Tunas Jaka Sampurna. Setelah itu dia melanjutkan pendidikan di SMP Al Azhar 4.

Belva lantas menempuh pendidikan di SMA Presiden. Dia berhasil menyelesaikan studi dengan beasiswa penuh.

Dia lantas meneruskan pendidikannya di Double Degree Business and Computer Science NTU Singapura.

Belva ternyata tidak berpuas diri. Dia menempuh magsiter di Standford University dan Harvard University.

Saat itu dia mendapat inspirasi bahwa tiket bagi anak untuk naik kelas sosial dan pendidikan bukan sesuatu yang eksklusif.

Kesulitan yang dialami Belva dan sahabatnya, Iman Usman, membuat mereka membangun Ruangguru pada 2014.

"Makin saya bergelut di Ruangguru, makin saya jatuh cinta dengan isu-isu pendidikan dan teknologi," tutur Belva.

Kini, Ruangguru sudah memiliki lebih dari 15 juta pengguna terdaftar.

Ruangguru juga memiliki 4.000 pegawai. Platform itu juga memberikan akses kepada lebih dari 300.000 guru privat.

Ruangguru juga telah dipercaya oleh 32 dari 34 pemerintah provinsi dan lebih dari 326 pemerintah kota dan kabupaten di Indonesia.

BACA JUGA: Jadi Staf Khusus Presiden, Berikut Sejumlah Fakta Angkie Yudistia

Belva mengatakan, teknologi bisa digunakan untuk memajukan pendidikan.

"Kalau nggak ada teknologi, nggak ada revolusi pendidikan," ucap Belva. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co