Peneliti Ungkap 3 Fakta Hohohihi saat Menstruasi, Nomor 2 Nikmat

05 Desember 2019 04:00

GenPI.co - Untuk merekatkan hubungan, suami istri bisa dilakukan melalui aktivitas ranjang setiap malam. Namun, bagaimana jadinya jika kegiatan ‘hohohihi’ dilakukan saat wanita sedang dalam masa menstruasi?

Seorang dokter dari Medical Center for Female Sexuality di New York, Tara Ford mengatakan hubungan tetap bisa dijalankan jika wanita merasa nyaman.

Dilansir dari Everyday Health, untuk menjaga agar hubungan tetap aman, Ford merekomendasikan agar Anda meletakkan handuk di atas tempat tidur atau melakukannya di bawah shower. Jangan khawatir jika melihat gumpalan merah atau cokelat gelap selama atau setelah begituan.

“Itu hanya darah tua dari lapisan rahim dan itu normal. Anda mungkin lebih menikmatinya,” ungkap Ford.

Selain pemaparan Ford, rupanya ada sejumlah fakta menarik yang perlu diketahui saat berhubungan intim saat fase menstruasi. Apa saja?

Atasi nyeri dan migrain

Senada dengan Ford, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada 2013 di Cephalalgia menyimpulkan bahwa kegiatan intim justru dapat bermanfaat bagi kesehatan, seperti mengurangi sakit kepala migrain dan nyeri kepala pada beberapa orang.

BACA JUGA : Bahaya! Ternyata Si Otong Cepat Loyo Karena Dua Kebiasaan ini

Bikin Rileks

Dilansir dari Health, hubungan intim dapat melepas hormon endorfin, sehingga tingkat stres pun menurun. Sebuah studi menunjukkan pasangan yang melakukan hubungan secara berkala, termasuk saat haid cenderung memiliki risiko lonjakan tekanan darah lebih sedikit dan dapat lebih cepat pulih dari kondisi stres dan akhirnya rileks.

Selain itu, ketika mencapai puncak kenikmatan, tubuh Anda akan melepaskan hormon prolaktin. Hal ini akan membuat Anda dapat tertidur lelap setelah melakukan hubungan yang panas nan menggairahkan.

BACA JUGA : Biar Otong Kamu tangguh dan Besar, Pakai Bahan Alami ini

Risiko infeksi

Di balik semua kenikmatan yang ada, menurut Centers for Disease Control and Prevention, risiko terpapar virus mungkin hadir dalam darah menstruasi. Karena itu, dokter sangat menganjurkan penggunaan pengaman untuk menurunkan risiko ini.

Lauren Streicher, profesor klinis kebidanan dan ginekologi di Fakultas Kedokteran Feinberg dari Northwestern University di Chicago, Amerika Serikat, mengatakan ada dua alasan untuk risiko ini.

"Setiap cairan tubuh dapat membawa IMS atau IMS lain, dan selama menstruasi serviks terbuka sedikit sehingga memungkinkan virus masuk. Pesan saya untuk wanita adalah tidak akan terjangkit virus selama menggunakan pelindung,” ucap Streicher.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi Reporter: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co