Jangan Makan Jeruk, Mangga, Salak dan Apel Saat Sarapan

GenPI.co - Pengumuman untuk semuanya. Saat sarapan, jangan pernah mengonsumsi mangga, jeruk, salak dan apel. Efeknya sangat tidak  bagus untuk kesehatan.

Mengonsumsi buah-buahan memang sangat dianjurkan. Tapi saat sarapan, Anda harus selektif dan hati-hati. Yuk, simak alasannya.

1. Salak

Buah ini mengandung vitamin C, kalsium, beta-karoten, zat besi, dan tanin (turunan dari asam gallic). Namun, buah dengan kulit yang cukup tajam ini tidak disarankan untuk dikonsumsi saat pagi hari.

\BACA JUGA: Cucamelon, Buah Hasil Rekayasa yang Kaya Manfaat

Hal ini dikarenakan salak yang memiliki tanin tinggi. Kandungan ini dapat menyebabkan iritasi lambung, mual, muntah, dan masalah pada hati.

2. Jeruk

Buah satu ini memang memiliki kandungan vitamin C yang bermanfaat untuk sistem kekebalan tubuh. Akan tetapi, memakan jeruk saat sarapan tidak disarankan.

Kandungan serta yang tinggi dalam buah ini dapat menyebabkan kram perut dan diare. Selain itu, kelebihan vitamin C (lebih dari 2000 mg per hari) dapat membuat kita mual, muntah, mulas, kembung, sakit kepala, hingga penyakit batu ginjal.

BACA JUGA: Sensasi Makan Nasi Berlauk Buah-Buahan

Jeruk yang termasuk makanan dengan asam yang tinggi, bisa menimbulkan panas lambung.

3. Mangga

Mangga yang matang memang membuat siapa saja ingin memakannya. Rasanya yang manis, membuat buah ini banyak disukai oleh masyarakat. 

Namun, menjadikan mangga sebagai sarapan bukanlah sesuatu yang tepat. Mangga memiliki kandungan fruktosa yang lebih besar daripada glukosa. 

Ketidakseimbangan ini membuat mangga menjadi sulit diserap oleh tubuh. Selain itu, fruktosa yang sukar dicerna itu akan membuat perut kembung.

4. Apel

Apel sering dijadikan sebagai menu sarapan oleh beberapa orang karena dipercaya dapat memberikan energi lebih. 

Kandungan vitamin C dan antioksidan dikaitkan dengan manfaat untuk kesehatan. Tapi nyatanya, buah apel dapat membuat perut menjadi kembung. 

Kandungan fruktosa dan serat yang tinggi, membuat buah ini sulit untuk dicerna dan harus mengalami fermentasi pada usus besar. 

Hasil fermentasi itu akan berubah menjadi gas dan perut kembung. (*)