Mau Punya Bayi Kembar, Begini Saran Dokter 

15 Januari 2020 20:53

GenPI.co - Memiliki bayi kembar menjadi dambaan pasangan suami istri. Tapi, jangan juga dipaksakan dengan cara menjalani proses melalui bayi tabung atau in-vitro fertilization (IVF) demi mendapatkan si kembar. 

Menurut ahli ginekologi di Alpha IVF & Women Specialist, Dr. Lam Wei Kian, proses bayi kembar melalui tabung berisiko komplikasi seperti kelahira prematur. 

BACA JUGA: Begini Kiat Mengembalikan Romantisme Hubungan

"Kemungkinan mendapatkan bayi kembar itu kurang dari lima persen. Tapi tidak disarankan, kenapa? Berisiko komplikasi misalnya kelahiran prematur, " ujar Lam Wei Kian di Jakarta, Rabu (15/1).

Namun, menurut Lam, ada cara untuk mengurangi risiko kelahiran prematur yakni pemberian obat khusus agar rahim rileks dan mengurangi kontraksi.

"Ada cara yang bisa dilakukan untuk kurangi bersalin prematur, pemberian obat agar rahim rileks, mengurangi kontraksi, semasa 24 minggu ke atas, injeksi pada ibu untuk mematangkan (fungsi) paru-paru. Kelahiran prematur berisiko paru-paru tidak matang (sempurna fungsinya)," kata dia.

Dari sisi makanan, sebenarnya tidak ada pantangan khusus bagi ibu yang menjalani IVF. Mereka tetap perlu mengonsumsi makanan bergizi secara seimbang.

"Kami sebagai dokter tidak hanya menganjurkan konsumsi makanan sehat, jangan campur dengan obat tradisional. Kami tidak tahu kandungan di dalam obatnya, mungkin ada hormon yang mempengaruhi kinerja obat injeksi," tutur Lam.

BACA JUGA: Cara Mudah Meluruskan Rambut, Nggak Usah Catok!

Lam menyarankan sebelum menjalani IVF, pasangan suami istri harus berkonsultasi dengan dokter dan menjalani serangkaian tes mulai dari darah untuk menentukan perawatan yang diperlukan jika ternyata ada masalah dalam sistem reproduksi.

Prosedur berikutnya, pemberian injeksi atau obat-obatan untuk meningkatkan kesuburan, lalu injeksi GnRH dan pengambilan sel telur, diikuti pengambilan cairan pria. Kalau sperma cukup, tinggal mencemplungkannya ke sel telur dalam cawan petri. 

Di laboratorium, ahli embrio akan memantau embrio hingga siap ditanamkan ke rahim. Umumnya, proses IVF membutuhkan waktu lima sampai enam minggu. (ant)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co