Joshua, Bocah Autis 6 Tahun yang Sekolah di Oxford

08 Februari 2020 01:52

GenPI.co - Berkuliah di  Oxford University bukanlah perkara mudah. Sebagai institusi pendidikan yang bergengsi di seluruh Amerika selain Harvard, tes masuknya sulit sekali. Tapi tidak bagi Joshua Beckford. Di usia yang masih saangat muda, ia sudah berkuliah di Oxford.

Terlahir autis Joshua yang berasal dari Tottenham Inggris ini adalah anak ajaib. Ketika baru berusia 6 tahun. dirinya diterima di program spesialis yang dibuat oleh Oxford untuk anak-anak berbakat yang ditujukan untuk anak usia 8 dan 18.

Hal tersebut menjadikannya murid termuda di Oxford yang pernah ada. Kini, Joshua sudah berusia 13 tahun dan terus melanjutkan pendidikannya di institusi itu.

BACA JUGA: Keren, Bocah 9 Tahun ini Sudah Lulus S1 Teknik Elektro

Kejeniusan Joshua telah dirasakan ayahnya sejak berusia 10 bulan. Kala itu ia sedang duduk di pangkuannya di depan komputer dan dia sudah bisa menghafal dan memahami huruf pada keyboard.

Saat berusia 3 tahun, ketika dia mulai bisa membaca dengan lancar menggunakan phonics dan berbicara bahasa Jepang. Dia belajar mengetik di komputer sebelum dia bisa menulis.

Pada usia empat tahun, ia bermain laptop ayahnya yang bernama Daniel itu dengan simulator tubuh. Bahkan dia sudah bisa memberikan presentasi PowerPoint, menangani anatomi manusia kepada audiens yang dihadiri 200 hingga 3.000 orang di acara penggalangan dana masyarakat.

Pada tahun 2011, Daniel mengetahui tentang program khusus yang ditawarkan Universitas Oxford kepada anak-anak usia 8 hingga 13 tahun. Walaupun putranya baru berusia 6 tahun, ia dengan tekad mencoba peruntungan.

Joshua, yang dua tahun lebih muda dari pelamar biasa, kemudian menjadi siswa termuda yang pernah diterima di Universitas Oxford. Selain bersekolah, Joshua juga mendukung kegiatan amal dan penggalangan dana untuk minoritas dengan autisme.

Ia juga minat yang kuat dalam urusan Mesir selama masa studinya.  Anak ajaib ini sedang mengerjakan buku anak-anak tentang negara bersejarah dan kuno.

Joshua juga pernah memenangkan penghargaan Peran Positif di National Diversity pada 2017.  Dan,  ia diakui sebagai salah satu dari 30 orang luar biasa di dunia dengan autisme.

Dia adalah salah satu wajah dari kampanye "Masyarakat Hitam dan Minoritas Masyarakat Autis Nasional".  Anak kecil itu membantu menyoroti tantangan yang dihadapi kelompok minoritas dalam upaya mereka untuk mendapatkan dukungan dan layanan autisme.

Belum lama dirinya diangkat menjadi Duta Keluarga Penghasilan Rendah (L.I.F.E). Itu adalah dukungan untuk  Jaringan Advokasi Pendampingan Anak Laki-Laki di Nigeria, Uganda, Ghana, Afrika Selatan, Kenya, dan Inggris.

BACA JUGA: Dukung si Kecil agar Berprestasi dengan 3 Cara ini

Joshua  dan ayahnya juga berpartisipasi dalam sesi pendampingan dan acara inisiatif bertajuk Father And Son Together (FAST) di Nigeria pada Agustus 2019.

Anak ini juga menggalang dana untuk tiga badan amal autisme (dua di Afrika dan satu di Inggris) dan dirayakan karena kampanyenya untuk menyelamatkan lingkungan.

Dia baru-baru ini menulis puisi "Saving Mother Earth" di Konferensi Internasional TEDx di Wina. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co