Akhirnya... Aku Tak Berdaya Sama Kamu Dino

13 Februari 2020 15:23

GenPI.co - Seperti tahun lalu . Valentine masih saja jomlo. Bosan dengan status itu, hidup kok ngenes banget. Tangan rasanya sudah dipenuhin sarang laba-laba. 

maklum, lama nggak di gandeng. Tuhan tolong segera kirimkan jodohku.

"Woi va! Evaaa!," Teriak Niki sambil memukul pundakku.

"Hah? apa-apa?," tersadarku dari pikiran yang melayang

"Idih, kebiasaan banget sih lo kalo gue lagi cerita melamun," omel Niki

BACA JUGA: Pedih! Cintaku Terpisah Karena Maut

"Duh iya sorry sorry Nik, habis lo kalau cerita tentang cowok lo sweet banget, kan bikin gue auto pengen gitu," keluhku sambil memanyunkan bibir.

"Hahaha, iya abis gimana dong? lo sih betah banget jomlo. Padahal lo nggak jelek-jelek amat," goda Niki

"Yeh rese lo ya! kasih tipsnya dong biar nggak jadi jomlo jelang Valentine," ucapku sambil memainkan handphone.

"Oh jadi karena Valentine dan lo masih sendiri, makanya banyak ngelamunnya gitu? sini handphone lo" ujar Niki sambil merampas ponselnku.

"Woi apaan sih, sini balikin nik nggak lucu ah!," kesalku berusaha mengambil handphone itu kembali.

Aku Milikmu Malam Ini, Tapi Bukan untuk Besok...

"Bentar dulu, nihhh lo pake ini biar punya pasangan di hari Valentine, gampang kok mainnya ikutin aja aturannya," jelas Niki sambil menunjukan aplikasi di hanphone.

"Tinder? Aplikasi kencan online? ah lo gila ya, serem banget, masa lo mau gue jalan sama orang yang out of nowhere gitu sih! nggak ah," kesalku dengan solusi Niki

"Va, masalah dari kesendirian lo itu saat ini hanya belum mau membuka diri, sampai kapan mau gini terus? sampe jadi perawan tua? Lo cantik kok banyak yang suka, tapi kalau lo nggak berusaha buat liat sekitar buka hati untuk orang lain, semuanya juga percuma," Ucap Niki serius

"Nik tapii..," berusaha potongku

"Gini ya, saat ini masalahnya bukan di cowok-cowok tapi diri lo sendiri yang menutup semua akses ke hati lo. Lagian lo nggak bosen ya jalan sama gue mulu? cowok gue aja sampe cemburu sama lo karena waktu gue lebih banyak sama lo dari pada sama dia,"

"Ah Nik," sambil menghela nafas panjang

"Sekarang semua terserah lo sih, tadi minta sarankan? nah itu pesan dari gue. Va, lo itu sahabat gue dan gue juga mau yang terbaik buat lo, denger itu baik baik," ujar Niki sambil berdiri meninggalkan meja

BACA JUGA: Paspor Baru Lucinta Luna, Ternyata...

"Loh terus lo mau kemana? masa abis ngomong gitu lo marah sama gue terus ninggalin gue sendirian?," bingungku merasa bersalah

"Yaelah baper banget, yakali gue begitu. Kan tadi udah ngomong cowok gue bakalan jemput di cafe ini, lo sih kebanyakan melamun, dah yaa gue cabut dulu, bye sweetyyy inget pesen gue!" ucap Niki sambil berjalan keluar cafe.

Ya ampun saat ini apa yang harus aku lakukan? masa iya diumur 24 tahun menyerahkan nasib pada aplikasi kencan online untuk cari pasangan. Kayaknya ini lebih menyedihkan lagi deh dari pada jadi jomlo wati. 

Ok kalo gitu aku bakalan coba dulu deh yaamain ini. Sesekali ngikutin saran dari sahabat walau nggak masuk akal nggak ada salahnya.

Dari tadi kok rasanya nggak ada yang menarik juga yaa, sekalipun nemu yang lucu ternyata lokasinya jauh banget, begitu ada yang bagus kerjaanya ternyata umurnya dibawah gue. 
Ya ampun kok sejenak aku merasa sangat menekuni apps ini ya, yang cocok juga dari tadi cuma 3 dari sekian banyak.

Kayaknya aku update foto terbaru dan bio dulu kali ya biar orang lebih tertarik abis itu pulang kerumah untuk istirahat.

BACA JUGA: Ini Deretan Artis yang Terjerat Narkoba, Terbaru Lucinta Luna

Akhirnya selesai semua, memang ya mandi dan keramas itu bisa membuat otak jauh lebih segar. Tidur ah biar lupa besok udah memasuki hari terakhir kerja. Rasanya beban banget buat aku kalau dihadapkan dengan akhir pekan, bukannya seneng malah sebaliknya.

Ting tung, suara dering notifikasi masuk di handphone Saat aku buka rupanya notifikasi dari aplikasi cari jodoh online tersebut. Ya ampun rasanya aku sempat lupa sendiri memiliki aplikasi yang nggak jelas ini. 

Dalam pemberitahuan tersebut rupanya aku mendapatkan pesan dari seorang cowok yang sama swift right denganku. Ini dia awal permulaan aku berkenalan dengan Dino.

Rupawan, berwawasan luas dan juga ramah ini adalah sosok Dino menurut penilaian singkatku memalui chat. Malam itu aku tidak bisa berhentin chatting dengannya. Pembawaanya yang asyik melalui pesan singkat membuat aku lupa bahwa aku baru sama beberapa jam mengenal dia. 

Dia merupakan orang yang berbeda dari banyak cowok lainnya. Jauh dari pertanyaan "Hai, lagi apa? udah makan atau belum?" Dino aku anggap cukup menarik perhatianku.

Setelah semalaman aku chat dengannya, akhirnya kami memutuskan untuk bertemu disebuah cafe nggak jauh dari kantorku untuk berbincang secara nyata, tidak lagi melalui aplikasi. Kami sudah menentukan waktu pukul 17:00 untuk menikmati santai sore bersama.

Hari di mana aku bertemu Dino pun tiba, dari kaca luar aku sudah dapat melihatnya. Orang yang sama dengan foto pada profile picturenya. Rasanya hatiku berdebar kencang rasa malu dan gugup seakan menyatu membuat pikiranku sedikit kacau dan mulai senyum sendiri.

BACA JUGA: Trik Pakai Kalung Bertumpuk Biar Tidak Norak Dilihatnya

Rasanya aneh tidak pernah merasakan hal sepeti ini lagi semenjak 4 tahun yang lalu.

"Hai,Dino ya?," sapaku ragu.

"Hei Eva, duduk- duduk, aku juga belum lama sampe kok," sapanya ramah

"Hehe iya thankyou," jawabku kaku sambil duduk perlahan dihadapannya.

"Santai, gimana hari ini? eh pesen dulu deh kamu mau apa?" tanya Dino dengan penuh perhatian hingga membuat aku semakin terpesona.

Kami pun berbincang banyak hal pada sore itu hingga tidak menyadari bahwa waktu sudah menunjukan pukul 22:00. Rasanya berbicara dengannya mengenai pekerjaan, keluarga hingga ruang lingkup pertemanan.

Tanpa aku sadari rupanya bertemu dengan sosok Dino membuat pintu hatiku kembali terbuka untuk merasakan kasih sayang dari lawan jenis.

"Va, rumah kamu jauh dari sini, kendaraan umum juga udah mulai jarang, boleh aku antar pulang?" tanya Dino dengan lembut

"Serius? kan rumah kamu nggak jauh dari sini, aku takut ngerepotin" jawabku sambil meyakinkan Dino.

"Nggak apa-apa aku lebih takut cewek pulang sendirian, tapi aku cuma bawa motor" jawab Dino sambil menggaruk kepalanya.

"Haha nggak apa-apa kok, boleh deh kalau kamu mau anter," Jawabku dengan penuh senyum karena kerendahan hatinya.

Dino pun akhirnya mengantar aku pulang. Masih dalam perbincangan yang sangat seru sepanjang jalan kami terus ngobrol mengenai satu sama lain. Entah apakah Dino merasakan apa yang aku rasakan, tapi aku sangat nyaman berada didekatnya.

"Din nanti di depan ada pertigaan, abis itu belok kanan ya, rupanya ada sebelah kiri paget warna hitam," jelasku pada Dino

"Siap non, saya antar sesuai titik ya," godanya padaku.

"Haha apaan sih, nah depan sini, yeay sampe juga akhirnya, sorry yaa jauh," ucapku pada Dino sambil tersenyum padanya.

"Nggak apa-apa santai aja va, oh iya Va mau nanya sesuatu boleh?," tanya Dino dengan wajah serius.

"Hmm... mau nanya apa Din?," perasaanku tak menentu, jantungku rasanya mau copot dibuatnya mendadak. Duh masa secepat ini sih dia mau menyatakan perasaanya padaku, ya ampun Tuhan Engkau maha mendengar doa para jomlo. 

"Hei, Eva?" panggil Dino

"Eh iya kenapa Din?," tersadarku dari pikiran yang melayang

"Yah dia melamun, hahaha udah capek banget ya?," tanya Dino bingung

"Nggak kok" sambil geleng-geleng.

"Besok kalau kamu nggak ada acara, boleh nggak aku ajak kamu jalan?," tanya Dino.

"Besok itu Valentine Din, Emangnya.." ucapku

"Emangnya kalau bukan pasangan nggak boleh jalan berdua? besok kita bakalan jadi pasangan dihari Valentine" jawab Dino sambil tersenyum

"Hah gimana maksudnya?" tanyaku sambil tersenyum

"Hahaha, udah besok aja tegasinnya, jangan suka cari start ya kamu, bye aku pulang ya Va," jawabnya sambil tersenyum

"Hahaha, bye hati hati yaa Din,"

Malam ini menjadi hari yang paling menyenangkan dalam hidupku, bertemu seseorang yang sangat nyambung denganku mulai dari serius hingga bercanda. Aku merasa sangat beruntung sesekali mendengar ocehan sahabatku itu. 

Rupanya, menemukan orang yang cocok melalui aplikasi kencan online tersebut tidak seburuk yang aku bayangkan.

Akhirnya aku menemukan pasangan untu malam Valentineku. Dino pria tinggi dan berkulit putih dengan lesung pipi membuat aku jatuh cinta. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: Asahi Asry Larasati

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co