3 Mitos Sakral Pernikahan Adat Jawa yang Masih Dijalankan

25 Februari 2020 15:37

GenPI.co - Pernikahan merupakan sesuatu yang sakral. Banyak sekali larangan dan aturan yang harus dipatuhi saat menjalani upacara pernihkahan tersebut. 

Terlebih kalian yang memiliki darah keturuanan Jawa, tentu kamu mendengar sejumlah mitos yang kadang tidak masuk akal. 

Nah berikut ini mitos dalam perkawinan Jawa, yang mungkin belum kamu ketahui. 

1. Tidak Boleh Menikah di Bulan Suro

Masyarakat Jawa percaya bahwa bulan Suro merupakan bulan keramat dan harus dihindari untuk menggelar pesta pernikahan. 

Jika larangan ini dilanggar, masyarakat percaya akan datang malapetaka atau musibah bagi pasangan yang menggelar pernikahan serta kedua keluarga besar mereka.

BACA JUGA : Mitos Atau Fakta, Menyapu Malam Hari Simbol Buang Rezeki

2. Pernikahan anak pertama dan ketiga

Sebagian masyarakat Jawa menilai bahwa pernikahan pernikahan anak nomor satu dan anak nomor tiga sebaiknya dihindari. 

Mereka percaya bahwa pernikahan tersebut nantinya dapat mendatangkan malapetaka bagi para pengantin. 

Hal ini didasarkan karena perbedaan karakter yang terlalu jauh dari anak nomor 1 dan 3 juga menjadi pertimbangan penuh kenapa pernikahan ini sebaiknya dihindari.

BACA JUGA : Mitos Seputar Virus Corona, Jangan Lekas Percaya!

3. Posisi Rumah Calon Pengantin Tidak Boleh Berhadapan

Tidak hanya masalah jodoh saja yang diatur, bahkan posisi rumah pun ada aturannya. 

Konon posisi rumah calon mempelai tidak boleh saling berhadapan. 

Jika tetap menikah konon kedua mempelai akan mendapatkan bahaya dan masalah dalam rumah tangga mereka. 

Untuk menghindari hal tersebut, maka rumah salah satu mempelai direnovasi agar tidak berhadapan, atau salah satu mempelai dibuang dan diangkat oleh saudara yang rumahnya jauh. (*)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co