GenPI.co - Sebulan sebelum ujian akhir semester, aku memang berencana untuk mengunjungi Amay. Ya, aku dan Amay memang menjalani hubungan jarak jauh.
Aku di Jakarta, dan Amay di Solo. Rencananya, aku akan mengunjunginya tanpa mengabari lebih dulu, sesekali memberinya kejutan.
Amay kuliah di salah satu Universitas Swasta yang cukup terkenal di sana. Meskipun jarang ketemu, ia selalu menceritakan hari-harinya padaku.
BACA JUGA: Tak Perlu Berkeringat, 5 Zodiak Ini Memiliki Keberuntungan Besar
"Fidh, hari ini sebel banget, masa tadi aku lupa ngangkat jemuran, jadi basah semua," pesan Amay.
Amay memang begitu, meskipun aku belum bertanya tentang bagaimana harinya. Ia akan dengan senang hati menceritakannya lebih dulu.
Terakhir kali aku mengunjungi Amay sekitar 6 bulan yang lalu. Saat itu sebenarnya aku pergi ke Surakarta tidak untuk menemuinya.
Karena saat itu aku sedang melaksanakan studytour kampus di salah satu perusahaan yang ada di sana.
BACA JUGA: Khasiat Terong Luar Biasa, Bisa Membuat Tubuh Jadi Langsing
Namun, saat rombongan ingin kembali ke Jakarta, aku menyempatkan untuk bertemu dengannya.
Hanya sebentar, pertemuan kami berlangsung selama kurang lebih sepuluh menit. Tetapi cukup mengobati rindu kami.
Saat itu, ketika aku di perjalanan pulang, Amay mengirim pesan yang sepertinya ia sedikit merasa kecewa.
BACA JUGA: Luar Biasa... Jamu Ramuan Presiden Jokowi Disorot Dunia
"Kenapa ke Solo ndak bilang aku sebelumnya?" Tanya Amay melalui pesan.
"Kan urusan kuliah May," jawabku.
"Pokoknya harus bilang, jadi kan bisa lebih lama ketemunya," jawabnya.
"Iya bawel," jawabku.
Amay sangat lucu, bahkan saat seperti ini aku sangat ingin kembali dan mencubit pipinya yang tembem itu.
BACA JUGA: Terlalu Baik Hati, 4 Zodiak Ini Rela Berkorban untuk Orang Lain
"Jadi, kalo ke Solo lagi kabari aku," kata Amay.
"Kenapa emang May?" tanyaku.
"Aku punya kucing baru," jawabnya.
"Aku harus lihat," ujarku.
"Kucingku?" Tanyanya.
"Senyummu," jawabku.
BACA JUGA: Meski Pendiam, 3 Zodiak Ini Jadi Pasangan Idaman Karena Cerdas
Ia hanya membalas dengan emoticon senyuman. Dan aku pun menuju Jakarta dengan perasaan yang sangat senang.
Aku dan Amay sudah berpacaran hampir 5 tahun. Saat kami masih duduk di bangku SMA.
Menjalani hubungan jarak jauh tak membuat kami kalah dengan rindu.
BACA JUGA: Sangat Sulit Ditebak, 4 Zodiak Ini Terlalu Misterius
Karena, kata Amay, rindu hanya jebakan, jauh dekat kita tetap ditentukan oleh perasaan.
Amay memang pandai membuat kata-kata yang meyakinkanku, bahwa ia memang tercipta untukku.
Seperti pesannya yang ia tulis di surat dan ia kirimkan melalui kantor pos. Seperti ini tulisannya;
"Fidh, kita memang tak seumur, tapi bolehkah kita berdua sampai berumur?"
Membaca surat darinya, aku seperti dimantera, dibuatnya senyum-senyum sendiri tanpa aba-aba. Amay memang pandai membuatku senyum.
Jadwal keberangkatanku ke Solo pun tiba. Aku memilih keberangkatan malam, supaya sampai di Solo pagi harinya.
Aku juga membawa beberapa macam hadiah untuk Amay, seperti boneka gajah kesukaannya, biji bunga matahari, dan juga jepit rambut untuknya. Semua aku simpan rapi di dalam kotak berwarna kuning.
Tak terasa, kereta begitu cepat membawaku ke Solo, tempat Amay berada. Aku ingin langsung menuju rumahnya.
Namun, biar ku coba untuk menanyakan keberadaannya lebih dulu.
"Mayy nduttttt, kamu di mana?" Tanyaku.
"Aku di kampus fidh, ini mau kelas," jawabnya.
"Siap grakk, ya udah gih kelas dulu, semangatttttt!!!!!!" balasku.
Amay masuk kelas pagi, jadi aku akan menunggunya, dan bertemu siang nanti. Aku juga lapar, karena semalaman aku belum makan, jadi aku memilih untuk mengisi perut di restoran cepat saji di dekat kampus Amay.
Tapi entah kenapa, aku merasakan debar yang sangat kencang di dadaku. Apa karena ingin bertemu dengan Amay? Ah mungkin karena itu.
Bertemu dengan orang yang kamu cintai, seringkali membuatmu berdebar kan? Aku juga merasakan rasa yang sama.
Saat sampai di restoran cepat saji, debar di dadaku semakin kencang. Tapi aku berusaha untuk tenang. Aku memesan beberapa makanan dan minuman, dan membawanya ke meja makan.
Aku menuju bagian belakang restoran, karena tempat lainnya sudah dipenuhi pelanggan lain.
Namun, aku sempat menghentikan langkah kakiku.
Aku melihat sosok wanita dengan rambut yang sangat kukenali sedang bermesraaan dengan laki-laki.
Aku melihat sosok perempuan yang sangat aku kenali, tak asing, sangat familiar bagiku.
Perlahan, aku melanjutkan langkahku. Perempuan itu sangat manja dengan lelaki yang berada di sampingnya. Dipeluknya perempuan itu sesekali.
Debar di dadaku bertambah kencang saat aku berada di sampingnya. Ternyata benar, perempuan dengan rambut yang sangat aku kenali itu, yang bermesraan dengan laki-laki di pojok restoran, adalah Amay...!
Ya, Amay! Amay perempuanku, perempuan yang aku tuju, perempuan yang aku ingin temui, dari jarak 539 Kilometer (Km) yang telah ku lalui.
"May." Kataku perlahan.
"Hafidh!!!!!," jawabnya dengan raut wajah kaget.
"Ini hadiah buat kamu," kataku.
Aku memberikan kado yang sudah aku bawa dari Jakarta. Gerimis tiba-tiba ada di mataku, tak sanggup aku menahannya.
Perempuan yang selalu aku banggakan, perempuan yang selalu aku cintai, ternyata selama ini ia mengkhianatiku.
Aku lantas pergi meninggalkannya.
"Tunggu fidh, aku bisa jelaskan semua, ini ndak seperti yang kamu kira," katanya sembari menarik tanganku.
"Sudahlah, kau sangat mesra tadi, pelukan lelakimu itu juga kau terima dengan senang hati," jawabku.
"Fidh, bukan begitu, dia cuma temanku," jawabnya.
Aku sudah tidak memedulikan apa yang ia bicarakan padaku. Aku memilih pergi, dan langsung menuju terminal bus untuk kembali ke Jakarta.
Saat aku pergi meninggalkan restoran itu, tak sekalipun aku menoleh ke belakang. Tak tahu kenapa, sangat sakit rasanya.
Setia yang aku berikan selama ini, cuma dianggapnya sebagai main-main. Cinta yang aku berikan sepenuhnya, ditiadakan dalam kesenangannya.
Jarak yang ku tempuh, selama ini tak berarti apa-apa untukmu May. Kenapa kamu begitu tega? Mengkhianati rasaku yang sungguh-sungguh, hanya untuk laki-laki yang kurasa cintanya untukmu tak pernah utuh.
Meski sudah kau patahkan hatiku, tapi sudah terlanjur ku berikan semua untukmu, hati, cinta, rasa.
Tetap untukmu. I love u May, I love u from 539 Km.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News