Asyik Nongkrong di Rumah Tua, Ternyata Ada Penghuni Tak Kasatmata

19 Maret 2020 23:00

GenPI.co - Dunia kuliah memang memiliki banyak kenangan bersama teman baik percintaan, pergaulan, sampai dengan kisah horor. Kala itu saya duduk di bangku semester tiga salah satu universitas swasta di Jakarta.

Setiap hari aku selalu menyempatkan waktu untuk berkumpul bersama teman. Memang saat berkumpul ada saja hal-hal gila yang selalu tersaji. Maklum, namanya juga masa remaja.

BACA JUGASeram, Ini Kisah Horor di Sekitar Kota Tua Jakarta

Waktu itu tempat berkumpul bersama di rumah teman yang tidak jauh dari kampus. Canda dan tawa sangat lepas sampai-sampai tetangga sekitar merasa terganggu dan ditegur.

Akhirnya, karena terlalu sering ditegur, orang tua temanku jadi malu. Setelah itu mengajurkan untuk berkumpul di rumah miliknya yang lain di pinggiran Jakarta.

Urusan jarak tak jadi masalah. Terpenting asal ada tempat kumpul sudah cukup. Hari jumat sore waku itu, perkuliahan sudah selesai. Aku bersama ketiga orang teman memutuskan mengunjungi rumah yang diberikan itu untuk tempat berkumpul.

Perjalanan sekira 1,5 jam untuk sampai di sana. Awalnya sedikit ragu, karena akses menuju rumah itu berada di pelosok. Kekhawatiran semakin jelas, ternyata rumah tepat berada di tengah kebun.

Pemandangan pertama yang dihadirkan rumah itu ialah kosong, tua, dan alang-lang setinggi orang dewasa menutupi halaman. Nampak keangkeran menyapa, dengan hening suasana yang perlahan mulai gelap.

Aku memutuskan memberanikan diri dan masuk dengan yang lainnya. Membelah alang-alang pun dilakukan, seakan sedang bertualang di alam liar. Ketika sampai di depan pintu masuk, Rizky, salah seorang temanku yang membukanya.

Rumah belasan tahun tidak dihuni jelas berdebu dan banyak sarang laba-laba. Aku pun dengan yang lainn membersihkan sofa di ruang tamu, dan menikmati waktu dengan beberapa botol minuman.

Hari itu malam semakin larut. Tanda-tanda keanehan mulai terasa. Di lantai dua terdengan suara bangku dan tangisan anak kecil. Karena, sedang sedikit tidak sadar enggak ambil pusing.

Keesokan harinya, aku mengajak teman-teman kampus lainnya untuk datang membersihkan rumah itu. Selepas itu aku tinggal berdua dengan Rizky pada malam hari. 

Ruang tengah menjadi lokasi sangat nyaman untuk bersantai dan menikmati musik dari radio tua. Tepat pukul 11 malam, sedang hujan dengan derasnya turun. 

Lagi-lagi gangguan makhluk asral menyapa. Frekuensi radio berganti dan memutarkan lagu lengsir wengi. Terdiam aku dan Rizky yang saling bertatapan, air keran kamar mandi pun mendadak mengalir. Akhirnya, aku memutuskan meninggalkan rumah itu untuk pulang. Ini kisah nyata yang aku alami.

Dua hari berikutnya aku dan teman lainnya memutuskan untuk membuat pesta kecil-kecilan, lintas angkatan. Semenjak sore hari, aku kembali hadir di rumah itu. Rasa takut sudah hilang, karena akan banyak orang datang.

Bernyanyi, sambil bakar-bakar ayam dan ikan mengisi malam itu. Salah satu teman wanita terlihat murung, aku dan teman lain yang sudah tahu keangkeran rumah sehingga mengajak berpindah ke ruang tamu dari halaman depan.

Tentunya untuk menanyakan kenapa, dia pun cerita mendengar tangisan anak kecil dan melihat sosok hitam di garasi mobil dekat halaman depan. Berselang tidak lama, ada teman yang kesurupan. Aku dan yang lainnya mendadak kebingung dan menggabarkan orang tua Rizky dengan kondisi itu.

Teman yang kemasukan makhluk halus berteriak-teriak. "Kalian pergi dari sini. Saya tidak suka. Pergi!". Sambil meronta-ronta tidak terkontrol.

Sejam kemudian datang dengan membawa orang yang ahli dalam bidang supranatural. Temanku kembali normal. Ayah Rizky bercerita, rumah itu juga dahulu menjadi tempat kumpul dirinya bersama teman-teman. Gangguan makhluk halus pernah juga terjadi.

BACA JUGA4 Film Horor Ini Lebih Seram dari Mantan

Penampakan wanita dan dipindahkan saat tertidur serta suara tangisan yang sangat sering terjadi. Tidak ditempatinya rumah itu salah satu alasannya karen angker. Semenjak itu rumah tersebut kembali kosong dan tidak berpenghuni.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co