6 Tanda Kamu Adalah Seorang Fakir Cinta

GenPI.co - Dalam hubungan asmara, rasa saling membutuhkan adalah keniscayaan. Kamu ingin mendapatkan kasih sayang dari pasanganmu, demikian pula dengan dirinya.

Namun, hubungan menjadi tidak sehat dan cenderung toxic jika rasa saling membutuhkan itu menjadi terlalu besar sehingga terkesan menuntut. Coba periksa hubunganmu dengan dia, jangan salah satu di antara kalian bersikap layaknya seorang fakir cinta yang butuh banget.

Berikut adalah tanda kamu terlalu banyak menuntut dalam hubungan. Simak yah girls!

BACA JUGA: 5 Sinyal Kamu Harus segera Putus dari si Dia, Nomor 2 Keterlaluan

Khawatir melulu

Kalu terus saja khawatir mengenai pasanganmu dan tiap detik ingin tahu kabarnya; sedang apa, di mana, ngapain.  Kehilangan kabar sebentar saja dari dirinya menyababkan kamu cemas setengah mati.

Bertanya terus

Kamu selalu membutuhkan pasanganmu sehingga merasa aman karenannya. Kamu selalu takut mengenai perasaannya dan selalu bertanya apakah dia sayang padamu atau tidak. Kamu selalu khawatir apakah dia masih ingin berada di sisimu atau tidak. Mereka diharuskan memastikan hal itu setiap waktu.

Pengin nempel terus

Kamu ingin dirinya selalu ada si sisimu. Kamu selalu ingin dia dekata dan merasa cemas jika dia jauh sebentar saja. Kamu terus mengatakan kepadanya untuk selalu dekat, dalam segala kondisi.

BACA JUGA: Coba Cek, Jangan-jangan Pacar kamu Tak Sensitif Secara Emosional

Terlalu bergantung

Kamu terlalu bergantung pada pasanganmu dan merasa galau ketika ia tak ada. Bahhkan ketika ia pergi sebentar, kamu seketika merasa tak nyaman dan depresi.

Tak puas

Kamu terus memohon dirinya untuk menghabiskan waktu denganmu, tak peduli jika ia usdah menyerahkan sebagian besar waktunya dengamu, kamu tetap tak puas dan meminta lebih.

Stalking

Kamu kerap stalking alias mengintip media sosialnya dan memeriksa unggahan, status ,stories. Kamu memberi tanda like, mengomentari hingga mencuit kembali unggahan mereka. Jika punya tanda-tanda di atas, berarti kamu terlalu ‘needy’ padanya dan itu tidak sehat. (*)