GenPI.co - Yasa Paramita Singgih mungkin tidak pernah membayangkan brand Men’s Republic yang dibangunnya bakal berjaya seperti saat ini.
Anak bungsu dari tiga bersaudara itu sempat merasakan kehidupan yang cukup menyesakkan.
BACA JUGA: 3 Zodiak Pandai Masak, Bikin Suami Betah di Rumah
Dia memilih berbisnis pada usia 17 tahun. Saat itu ayahnya menderita sakit jantung.
Yasa pun bertekad tidak akan menggantungkan uang dari pemberian ayahnya.
Ketika teman-teman sebayanya sedang bersenang-senang, Yasa harus banting tulang.
Pria kelahiran 23 April 1995 tersebut sempat menjadi master of ceremony (MC) di mal.
Upah yang diterimanya hanya Rp 350 ribu setiap minggunya. Namun, Yasa tidak menyerah.
Di benaknya sudah penuh dengan ambisi besar untuk menggeluti bisnis yang lebih menggelegar.
Setelah berhasil mengumpulkan modal, Yasa yang saat itu masih duduk di bangku SMA membuat usaha kaus dengan desain yang lucu.
Salah satunya gambar yang dia buat adalah Presiden pertama Indonesia Soekarno.
Namun, bisnis pertamanya ini tidak sukses. Dia bahkan mengalami kerugian karena hanya berhasil menjual dua kaus.
Akan tetapi, nyali dan mental Yasa tidak kendur. Dia kembali memutar otak agar bisa menghasilkan uang.
Akhirnya Yasa melahirkan sebuah brand baru dengan nama Men's Republic.
Dia menjual kaus dan sepatu. Promosi yang dilakukannya melalui BlackBerry Messenger (BBM) yang saat itu sangat booming.
Usaha itu ternyata mendatangkan hasil manis bagi Yasa. Dia berhasil mengantongi Rp 200 juta dalam sebulan.
Setelah itu bisnisnya terus berkembang hingga Men’s Republic menjadi besar seperti saat ini.
Namun, Yasa tidak berpuas diri. Dia terus menantang naluri bisnisnya. Yasa pun mencoba membuka bisnis kuliner.
BACA JUGA: Promo Alfamart: Sirop Murah Banget, Teh Celup ada Bonus
Saat ini dia membuka kafe bernama Ini Teh Kopo di Mal Ambassador, Jakarta Selatan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News