GenPI.co - Selain alfabet, huruf braille cukup penting keberadaanya bagi mereka penyandang tunanetra. Huruf Braille merupakan simbol yang melambangkan huruf, angka dan tanda baca.
Huruf ini tersusun atas titik-titik yang timbul keluar mampu sehingga dapat diraba oleh ujung jari dan diartikan menjadi huruf yang mampu dibaca.
BACA JUGA: Penyandang Disabilitas Mental Intelektual Lebih Rentan Kena Virus
Alat bantu ini memiliki sejarah yang panjang sebelum pada akhirnya digunakan secara internasional. Berikut 3 fakata terkait dengan huruf braille.
1. Louis Braille adalah penciptanya
Louis Braille yang berasal dari Prancis meruapakan pencipata dari huruf braille. Dia terlahir dengan keadaan normal pada tanggal 4 januari 1809. Sayangnya saat berusia tiga tahun ia mengalami kecelakaan di ruang kerja ayahnya dan membuat dirinya buta permanen.
Saat usianya 15 tahun ia mulai menciptakan dan memperkenalkan huruf-huruf yang berupa kombinasi dari urutan titik-titik timbul yang kemudian dinamai dan dikenal dengan namanya, yaitu huruf braille.
2. Membantu tentara membaca dalam gelap
Awalnya huruf ini hanya digunakan oleh seorang perwira arteri napoleon, kapten Charles Barbier dan dinamakan night writing. Fungsinya untuk membantu tentara membaca dalam keadaan gelap maupun untuk menyimpan sebuah sandi rahasia.
4. Sempat dilarang
Pada tahun 1834 di awal kemunculan huruf braille sempat mengalami penolakan. Saat itu Louis mencoba mengajarkannya pada anak-anak tunanetra di sekolah tempatnya mengajar.
BACA JUGA: Penuh Bakat Istimewa, Ini 4 Kategori Penyandang Disabilitas
Hal ini dikarenakan dianggap tidak masuk akal. Namun Louis terus berusaha dan menerjemahkan buku-buku pelajaran menjadi huruf braille dan selama itu terus mengajarkan murid-muridnya secara diam-diam. Akhirnuya pada 1847 huruf braille diperbolehkan untuk diajarkan di sekolah. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News