Awas, 3 Penyakit Kronis ini Ancam Pecandu Narkoba

15 April 2020 10:30

GenPI.co - Kasus narkoba yang menjerat aktor kawakan Tio Pakusadewo baru-baru ini menambah daftar panjang penyalahgunaan narkotika di Indonesia. 
Saat ini, laporan data Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebut sekitar 50 orang meninggal setiap harinya akibat konsumsi barang haram ini. 

BACA JUGA: Rahasia Sukses Iran Lawan Virus Corona, Begini Caranya...

Dilansir dari Healthy Guide, efek pemakaian narkoba dalam jangka pendek di antaranya mudah berhalusinasi, merasa cemas, tidak bisa tidur hingga bertindak kasar.

Jika para pecandu tak dapat berhenti, maka risiko penyakit mematikan bisa saja mengintai. Di bawah ini terdapat 3 dampak buruk narkoba bagi kesehatan. Apa saja:

BACA JUGA: Luar Biasa, 3 Zodiak Ini Memiliki Karakter Paling Sempurna 

1. Penyakit Jantung

Di antara berbagai efek sabu pada tubuh, narkoba ini juga dapat menyebabkan masalah jantung, termasuk detak jantung cepat, denyut jantung tak teratur, dan peningkatan tekanan darah.

Jika sudah dalam tahap overdosis, sabu akan menyebabkan kejang-kejang, peningkatan suhu tubuh dan kematian. 

BACA JUGA: Luar Biasa... 5 Minuman Ini Bisa Hilangkan Stres

Namun, pecandu narkoba sabu yang mendadak tak memakai lagi, baik karena tak memiliki akses ke sabu maupun karena ingin berhenti, biasanya juga akan melalui suatu fase bernama sakau atau sakaw.

2. Anhedonia atau Susah Bahagia

Saat pecandu sabu berhenti menggunakan, kadar dopamin dan reseptor dopamin yang tersedia dalam otak akan menurun drastis. 

Artinya, pecandu sabu yang mengalami gejala putus obat akan terjebak dalam keadaan anhedonia, alias ketidakmampuan untuk merasakan kenikmatan.

BACA JUGA: Takut Patah Hati, 3 Zodiak Ini Sangat Susah Jatuh Cinta

Anhedonia akan membuat individu tersebut hidup layaknya zombie. Hal-hal umum yang bisa membuat seseorang merasa bahagia tidak akan berdampak apapun pada pengguna sabu yang sakau dan baru menjalani rehabilitasi.

Kondisi anhedonia ini dapat menyebabkan mantan pengguna narkoba sabu yang masih bergelut dengan depresi untuk kembali kambuh. 

Kandungan kimia dalam shabu akan menyebabkan kembalinya lonjakan dopamin dalam otak yang bisa membantunya pulih dari hidup seperti mayat hidup.

3. Ancaman HIV/AIDS

Yang paling mematikan, pengguna sabu juga memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena HIV/AIDS. Obat dapat memengaruhi penilaian dan mengurangi pengendalian diri. 

Seseorang yang berada di bawah pengaruh obat ini mungkin akan terlibat dalam perilaku berisiko, seperti seks yang tidak aman.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co