Mendisiplinkan Anak Bukan Berarti Mencela Mereka! Berhenti Atau..

25 April 2020 15:37

GenPI.co - Kadang saat lepas kendali, kita sebagai orang tua mengeluarkan kata-kata tertentu pada anak. Maksudnya adalah untuk membuatnya berhenti daari mengacaukan suasana atau membuatnya lebih disiplin.

Masalahnya, tidak semua kata-kata itu baik bagi mereka. Beberapa bahkan membuat perasaannya hancur, merasa tidak aman atau melah membuatnya semakin melawan.

Membesarkan anak memang tak mudah, termasuk bagaimana memilih kata-kata yang baik saat mendisiplinkan anak. Dilansir dari berbagai sumber, berikut 9 kalimat yang tidak seharusnya diucapkan pada anak. Apa saja?

BACA JUGA: 5 Kebiasaan Absurd Pada Anak dan Cara Menghentikannya

"Kita sedang nggak punya duit!"

Sedang berada di masa keuangan yang sulit? Tidak peduli seberapa besar krisis yang dialami, jangan beri tahu anak tentang itu. Diskusikan dengan pasangan atau teman, tetapi jangan mengekspos di depan anak-anak. Meletakkan beban itu pada anak bisa membuatnya cemas dan sedih.

"Kamu gendut!"

Memberitahu anak untuk makan makanan yang tepat tidak perlu dengan cara menyoroti tubuhnya. Itu benar-benar kasar dan tidak perlu. Jika itu cara Anda untuk mendorongnya makan sayur ketimbang ayam goreng tepung, itu tidak akan membantu dan malah membuatnya sakit hati. Dukung dia dan berikan mereka panduan yang tepat untuk tetap bugar dan sehat.

“Berhenti menangis!”

Berapa kali kamu  mengucapkan kalimat itu dan itu berhasil? Jarang sekali kan?. Selain itu, penting bagi anak untuk melepaskan emosinya dan frustrasi. Kamu tentu tidak ingin membiarkan anak menekan perasaannya karena depresi anak itu nyata.

“Saudaramu lebih baik darimu!”

Berhenti menggunakan frasa ini jika Anda tidak ingin anak-anak merasa diasingkan satu sama lain. Sebagai orang tua, penting untuk mengakui kenyataan bahwa semua anak berbeda, tetapi Anda harus membesarkan mereka dengan cara yang sama. Jangan membandingkannya dengan saudaranya sebagai cara untuk memperoleh perilaku yang Anda inginkan.

“Itu hanya dilakukan anak perempuan / laki-laki!”

Jangan membatasi anak melakukan sesuatu karena Anda pikir hanya anak laki-laki atau perempuan yang melakukan itu. Hal itu akan membuat anak tumbuh untuk percaya pada standar sosial yang tidak benar.

"Kamu jauh lebih baik daripada anak itu!"

Anak-anak percaya pada orang tua mereka dan semua yang mereka katakan. Oke saja bilang kalau mereka adalah anak yang hebat. Tetapi mengatakan kepada mereka bahwa mereka lebih baik daripada orang lain mungkin membuat mereka menjadi menjengkelkan. Jadi, lain kali Anda berpikir anak Anda mengalahkan orang lain, bersikaplah halus tentang hal itu (bahkan jika itu benar).

BACA JUGA: Penting! 8 Cara Agar Anak Nggak main Ponsel Melulu

"Kamu bisa melakukan lebih baik dari ini!"

Komentar ini  membuat anak merasa bahwa mereka tidak melakukan upaya yang cukup untuk menjadi lebih baik. Hal itu bisa membuat mereka merasa kecewa dengan diri sendiri.

Adalah lebih baik tahu mereka apa yang Anda harapkan. Juga, hargai mereka setiap kali anak Anda berusaha lebih keras hanya untuk membuat Anda merasa bangga.

"Berhenti bereaksi berlebihan!"

Wajar bagi orang tua untuk menenangkan anak. Tetapi mengatakan kepada mereka untuk tidak bereaksi berlebihan bukan dengan cara yang benar. Meskipun mungkin terlihat reaksi berlebihan bagi Anda sebagai orang dewasa, tetapi bagi mereka itu normal. Cobalah untuk berbicara dengan mereka dan mencari cara untuk menenangkan emosi mereka yang tinggi. Selesaikan hal  tanpa menyakiti anak Anda!

“Jangan bergaul sama teman yang itu, dia buruk!”

Saat Anda memberi tahu anak Anda bahwa Anda tidak menyukai teman mereka, ia menjadi lebih tertarik. Anda harus berdamai dengan kenyataan bahwa anak yang tidak Anda sukai adalah teman dengan anak Anda. Kuncinya di sini adalah memiliki hubungan terbuka dengan anak Anda yang akan membantu Anda berkomunikasi lebih baik. Dengan cara ini Anda dapat membantu mereka memisahkan yang benar dari yang salah tanpa terlalu kentara.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co