Teganya Kau Fredy, Meninggalkanku di Gedung Bioskop

GenPI.co - Pada saat aku sekolah beberapa tahun lalu, aku berkenalan dengan seorang pria. Ia bernama Fredy.

Aku suka padanya, karena dia baik, perhatian, sering meneleponku bahkan ia tak sungkan memanggilku "sayang".

Ya, kebaikan itu hanya berlangsung di media sosial atau saat kami komunikasi lewat telepon. 

Saat itu kami berdua tidak pernah bertemu. Dia menghubungi aku duluan, katanya nomorku diberikan temanku bernama Icha. 

BACA JUGA: Ratni Mempertahankan Kehormatannya

Setelah lama kami berhubungan, perasaan ini semakin nyaman. Hal itu juga diungkapkannya.

Akhirnya kami memutuskan untuk bertemu di mal Blok M Plaza untuk menonton film. 

Pertemuan pertamaku sekaligus terakhir! Saat itu kami bertemu di depan gedung, dia sangat baik tanpa ada rasa curiga sedikit pun.

Ia menyapaku dan memegang tanganku, aku merasa dia adalah pria idamanku. 

Fredy memang tampan, tinggi dan ketua perkumpulan basket. Siapa yang tidak memujanya di zaman sekolah dulu.

Setelah ia membelikanku tiket dan camilan, kami masuk ke dalam gedung bioskop untuk menyaksikan film horor. 

Selama pertunjukan film, ia terlihat sedikit gelisah. Ia kemudian izin kepadaku untuk ke toilet sebentar.

Akhirnya aku mengizinkannya, aku tidak curiga sedikit pun kepadanya. Tapi, lama  dia tak kujung datang. Bahkan sampai filmnya habis. 

BACA JUGA: Sungguh Tega... 7 Tahun Bersama, Pacarku Menikah dengan Pria Lain

Kemudian aku keluar bioskop, aku menghubunginya tidak bisa. Rupanya semua yang bisa berhubungan denganku sudah block.

Ada apa denganku? Aku memang bukan wanita cantik seperti teman-temanku. Tapi, aku sangat berharap padanya. 

Aku pikir, dia adalah pria yang baik hati dan tulus. Rupanya sama saja! Dia melihat penampilan fisik untuk dipacari. Aku pulang dengan rasa sedih, sakit hatiku. Bahkan aku bersumpah untuk tidak mau berhubungan dengannya lagi. Pemulihan hati ini lumayan lama, aku bahkan sempat trauma dan tidak ingin berpacaran. 

Hati ini akhirnya pulih kembali setelah tiga tahun kemudian, setelah aku mendapatkan pria yang benar-benar menyayangiku hingga kini. (*)