Perspektif Psikolog: Alasan Netizen Indonesia Hujat Aktris Drakor

16 Mei 2020 23:00

GenPI.co - Fenomena netizen Indonesia menghujat aktris drama Korea belakangan menjadi viral. Contohnya saat Instagram aktris cantik Han So Hee diserbu komentar tidak sedap dari netizen Indonesia.

Hal itu terjadi karena ia berperan sebagai perebut lelaki orang atau pelakor di drama Korea "The Worl of The Married". Rasa kesal dan benci penonton kepada Han So Hee terbawa hingga dunia nyata.

BACA JUGA

Tak cukup hanya Han So Hee, netizen kembali berulah dengan menyerbu akun Instagram Aktris Thailand Gigie Sarocha. Penyebabnya pun sama, netizen kesal karena Gigie berperan sebagai orang ketiga dalam serial drama Thailand 2gether: The Series.

Hal itu terlihat di kolom komentar foto yang diunggah di akun Instagram pribadi Gigie Sarocha, @ggigie, beberapa hari lalu. Dari ribuan komentar di foto tersebut, banyak komentar dari netizen Indonesia yang kesal dan menyebutnya sebagai pelakor.

“Merusak hubungan orang lu mah bisanya #pelakor,” tulis akun @whichis.drama.

“Masih banyak cowok lain ngapain ngembat Sarawat udah tau punya Tine. Dasar pelakor,” tulis akun @riskasukatelat.

Lantas, apa yang membuat netizen ramai-ramai menghujat para aktris yang berperan sebagai pelakor tersebut?

Psikolog Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Rena Latifa mengungkapkan pendapatnya. Menurut Rena, apa yang dilakukan netizen tersebut, terjadi karena adanya perasaan bersama.

Ia melihat bahwa mungkin pengalaman banyaknya pelakor yang beredar beritanya di media massa, media sosial, atau juga kejadian-kejadian nyata yang yang dialami banyak orang sehingga muncul perasaan bersama atau kolektif.

"Jadi identitasnya, identitas kolektif. Satu tersakiti, seolah semua tersakiti,” ujar Rena di online discussion bertajuk “Drama Korea The World Of Married Dalam Tinjauan Psikologi yang diselenggarakan GenPI.co, Sabtu, (16/5/2020).

Identitas kolektif itulah yang sering membuat netizen melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak sesuai dengan identitas aslinya. Identitas kolektif, juga bisa membuat seseorang kehilangan identitas diri yang sebenarnya.

Biasanya terjadi identitas kolektif kalau seseorang individu yang berada dalam kerumunan yang memiliki nasib yang sama.

"Misalnya di pasar, sama-sama lagi belanja, terus ada jambret, terus akhirnya semua mukulin jambret itu, padahal tadinya dia orang baik-baik, tapi kok bisa ikut mukulin jambret itu. Karena dirinya bukan lagi sebagai identitas dirinya sendiri, tapi identitas kolektif.” ujar Rena.

Rena juga menjelaskan, netizen yang menghujat aktris di sosial media bisa jadi mereka juga mengalami kejadian yang sama, seperti yang ada di dalam cerita drama tersebut. Jadi mereka merasa puas ketika melampiaskan perasaan tersebut ke orang atau ke artis. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah Reporter: Andi Ristanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co