Muslim Salat di dalam Gereja, Ternyata ini Sebabnya

23 Mei 2020 15:33

GenPI.co - Sebuah gereja di Berlin menampung Muslim yang tidak dapat masuk ke masjid mereka untuk salat Jumat (22/5) karena pedoman jarak sosial.

Masjid Dar Assalam di distrik Neukolln biasanya menyambut ratusan Muslim ke ibadah Jumat.

Tetapi tempat ibadah itu kini hanya dapat menampung 50 orang pada suatu waktu lantaran pembelakukan physical distancing.

BACA JUGA: Idulfitri di Kota Bogor, Salat Id di Rumah Masing-masing

Selama bulan puasa suci Ramadan, Gereja Lutheran Martha dberlokasi di dekat masjid itu membuka pintu untuk membantu.

Betapa indah melihat orang-orang melantunkan doa berbahasa Arab di bawah bayangan kaca patri bergambar Bunda Maria. 

"Ini adalah pertanda bagus dan membawa kegembiraan di bulan Ramadan dan kegembiraan di tengah krisis ini," kata Mohamed Taha Sabry, imam masjid Dar Assalam.

Ia menambahkan, pandemi ini telah membuat semua orang menjadi satu  komunitas. Krisis menyatukan orang-orang.

Tempat ibadat dibuka kembali di Jerman pada 4 Mei setelah ditutup selama berminggu-minggu di karena kebijakan lockdown. Meski dibuka, para jemaah harus menjaga jarak minimum sebasa 1,5 metrer antara satu sama lain.

BACA JUGA: Lockdown Dilonggarkan, Kasus COVID-19 di India Melonjak

Sementara Gereja Lutheran Martha  adalah sebuah bangunan neo-renaissance bata merah di distrik Kreuzber,  Berlin. Ada nuansa kontras yang tajam dibandingkan suasana di  pusat budaya di Neukoelln di mana jemaat Muslim terbiasa berkumpul.

"Itu adalah perasaan yang aneh karena alat musik, gambar," kata Samer Hamdoun salah seorang Muslim yang melaksanakan salat di gereja..

"Tapi ketika kamu melihat, ketika kamu melupakan detail kecil, ini adalah Rumah Tuhan pada akhirnya,” tambahnya.(Reuters)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co