Penampakan Terkini Mama Dedeh, Kisah Hidupnya Bikin Melongo

07 Juni 2020 16:30

GenPI.co - Belum lama ini beredar kabar yang mengejutkan banyak pihak, yaitu meninggalnya penceramah Mama Dedeh. Ternyata berita tersebut hoax.  

Abdel Achrian lewat akun YouTube Abdel, presenter pendamping acara Mama Dedeh pun menghadirkan wawancaranya dengan wanita yang kini berusia menjelang 70 tahun tersebut.

Dari hasil wawancara itu, Mama Dedeh juga memaparkan kisah hidupnya, dan pastinya bikin kamu melongo:

Lagi goreng tempe

Saat pertama kali diinformasikan ia dikabarkan meninggal, Mama Dedeh mengatakan saat itu ia tengah menggoreng tempe.

“Ini empat kali diberitakan saya meninggal. Ketiga heboh dan keempat luar biasa dahsyat,” kata Mama Dedeh.

BACA JUGA: Rumah Desain Modern Shandy Aulia, Kamar Tidur Anak Gede Banget

Mama Dedeh mengatakan hal itu dkarenakan berita hoax kematian yang keempat kali terjadi saat di tengah pandemi virus corona (covid-19), sehingga semua di rumah saja dan banyak waktu untuk mengakses berita lewat ponsel.

Saat berita tersebut tersiar, Mama Dedeh ditelepon banyak pihak dari berbagai negara. Bahkan beberapa di antaranya sampai mencucurkan air mata.

Ia berterima kasih, karena banyak yang menyayangi dan mendoakannya agar diberikan umur panjang.

BACA JUGA: 9 Tahun Menikah, Kemesraan Zaskia Sungkar & Irwansyah Bikin Iri!

Bantuan beras

Salah satu bantuan yang sering diberkan Mama Dedeh adalah bantuan beras kepada orang tak mampu.

Jumlahnya jangan tanya guys, angkanya mencapai ton.

Bersuara lantang

Mama Dedeh dikenal bersuara lantang. 

Abdel bercerita bahkan di dalam mobil pun, suara Mama Dedeh tak bisa pelan.

Ternyata semua itu ada penyebabnya. Saat masih kecil dan berada di satu pedesaan, rumah orang tuanya diapit heller atau penggiling padi.

BACA JUGA: Ada Harapan Episode 16 The King: Eternal Monarch Happy Ending Lo

Karena mesin yang berisik suaranya, akibatnya orang tua dan enam anaknya termasuk Mama Dedeh terbiasa berbicara keras.

“Saya orang kampung. Heller dua. Semua anak, termasuk saya, tak ada yang ngomong pelan,” kata Mamah Dedeh.

Orang tua berkecukupan

Menjadi anak dari orang tua yang berkecukupan, tak membuat Mama Dedeh lalai.

Karena orang tuanya selalu menanamkan makna kehidupan yang baik, bagi anaknya. Misal, kesadaran untuk selalu berbagi dengan orang lain.

Salah satu ajaran yang ditanamkan ayahnya, adalah jika menanam pisang minimal tiga pohon. Satu untuk diri sendiri, kedua untuk maling sehingga tak perlu kesal jika pisang diambil orang lain, dan satu lainnya untuk makanan bagi hewan.

“Pegawai (orang tua) sekian ratus orang (dan mereka) hidup makmur,” ujar Mama Dedeh.

Salah satu usaha yang dijalankan orang tuanya adalah sekolah menjahit. 

Jika ada yang putus sekolah, diberikan kursus menjahit, dan juga disekolahkan ke pendidikan SMA serta diajarkan mengaji.

Oleh-oleh jam

Saat melakukan Umrah, Mama Dedeh tak pernah lupa membawa oleh jam tangan.

Biasanya ia membawa 300-400 jam tangan untuk dibagi-bagi.

“Tiap tahun beli 300-400 jam, yang beli hari Minggu mati Senin (menggambarkan kualitas jam yang tidak mahal dan berkualitas seadanya. Semua senang,” ujar Mama Dedeh.

Satu hal yang menjadi cirinya, jam yang ia bagikan semuanya berukuran besar.

“Saya suka jam gede, biar kelihatan,” ucap Mama Dedeh memberikan alasan.

Berangkatkan Umrah

Mama Dedeh sampai saat ini sudah memberangkatkan Umrah sekitar 500 orang.

Uniknya, orang yang diberangkatkan Umrah bukan berdasarkan kedekatan, tapi yang “klik” di hati.

“Tergantung hati. Tidak lihat kedekatan,” katanya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co