Yura Yunita Persembahkan 'Lagu Merakit' untuk Kaum Difabel

16 Juni 2020 11:36

GenPI.co - Di balik bait yang tercipta dari sebuah lagu, rupanya meninggalkan kesan mendalam bagi sang artis. Itulah yang dirasakan penyanyi mungil berbakat, Yura Yunita saat meramu singel-nya bertajuk 'Merakit'.

Lagu tersebut tercipta dari pengalaman hidupnya melewati fase-fase terburuk dalam hidupnya. Penyanyi kelahiran Bandung, 29 tahun yang lalu itu mengatakan, beberapa tahun lalu dia pernah merasa dibatasi dalam membuat sebuah karya. 

Yura pun merasa sangat terpuruk karena tak bisa bebas bermusik, sesuatu yang sangat dia cintai. "Aku dihalangi oleh sesuatu dan seseorang yang membuat aku enggak bisa menulis sebuah karya, secara teknis enggak akan bisa keluarin album," ujar YUra.

Hingga suatu waktu ia bertandan ke sebuah yayasan difabel di kota Bandung. Di sana ia bertemu dengan sosok anak kecil yang membuatnya merasa bangkit untuk menelurkan sebuah karya. 

"Salah satu anak yang tinggal di sana tiba-tiba menghampiri dan mengatakan sangat ingin menjadi penyanyi seperti saya. Semangatnya luar biasa," kenangnya.

BACA JUGA: Sudah Nonton Lathi? Lagunya Intens, Gelap Sekaligus Seni

Sepulang dari yayasan tersebut Yura terinspirasi menciptakan lirik lagu Merakit. Kemudian Yura berinisiatif mengajak beberapa penyandang tunanetra dari yayasan untuk berkolaborasi dengannya menyanyikan lagu Merakit

Lewat lagu tersebut, Yura ingin menyampaikan bahwa di balik keterbatasan, masih ada harapan untuk merakit masa depan.

“Kita semua pasti punya kelebihan, tapi jangan sampai keterbatasan yang kita miliki dan cobaan yang kita miliki menghalangi apapun untuk bisa merakit mimpi-mimpi,” imbuhnya.

BACA JUGA: Lathi, Kisah Hubungan yang Sangat Gelap

Tak hanya itu, dalam musik video, Yura juga rela berlatih belajar bahasa isyarat agar dapat pemahaman sesungguhnya penggunaannya.  

Selama belajar bahasa isyarat, penyanyi 27 tahun ini juga menemui tantangan. Menurutnya cara memperagakan tak boleh sembarangan, sebab untuk mengisyarakatkan sebuah lagu itu sedikit berbeda dari mengisyaratkan kalimat sehari-hari. 

“Misal di lirik aku "tak apa terjadi, bangkitlah dan tersenyumlah", nah kata terjatuh mungkin maknanya bisa jatuh dari kursi tapi yang dimaksud dalam lirik lagu ini adalah terjatuh dalam kehidupan,” tukasnya.(*)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi Reporter: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co