Viral! Mahasiswa Lulusan Fisipol UGM Pilih jadi Petani

19 Juni 2020 23:45

GenPI.co - Setelah lulus kuliah dan menyandang gelar sarjana, biasanya seseorang akan langsung mencari pekerjaan yang sesuai dengan bidang keahliannya. 

Namun, berbeda halnya dengan Dipa, mahasiswa lulusan jurusan Hubungan Internasional Fisipol Universitas Gajah Mada (UGM) yang memilih menjadi petani.

Dalam sebuah thread yang diunggah di akun Twitter-nya @tanikelana, dan menjadi viral, Dipa menceritakan tentang pilihannya untuk menjadi seorang petani.

BACA JUGA: Adik Sembuh dari Corona, Via Vallen Gelar Syukuran

"Tujuh bulan lalu aku lulus dari Fisipol UGM. Januari lalu akhirnya aku pulang kampung, dan bulan Maret aku mulai ambil cangkul dan pergi ke kebun.

Sedikit cerita tentang memilih jalan seorang petani!” tulis Dipa, pada Jumat (12/6/2020).

Pria asal Sukabumi tersebut menjelaskan awal mula dirinya tertarik untuk menjadi petani. Semuanya berawal ketika dia bertemu komunitas Sekti Muda, yang menjadi wadah belajar pertanian alami.

“Nah, di sana akhirnya aku belajar tentang tanaman. Cara buat pupuk dan pestisida nabati, juga belajar langsung ke para petani. Aku belajar dengan Pak Udik, salah satu guru yg sering mengajarkan tentang nutrisi dan cara buat pupuk organik cair untuk tanaman,” papar Dipa.

BACA JUGA: Jarang Terungkap! Deretan Foto Berdua Tara Basro dan Daniel Adnan

Setelah mempelajari banyak hal tentang pertanian, Dipa semakin tertarik untuk menjadi petani. 

Semula Dipa berpikir untuk bekerja terlebih dahulu, dan mengumpulkan modal untuk membeli lahan.

“Awalnya pun aku mikir (seperti) orang lain. Cari kerja dulu, nabung. Kalau udah cukup kaya, beli lahan di desa, dan jadi petani. Terus kepikiran, kalau aku mati muda? Dan ternyata karena krisis iklim, sepuluh tahun lagi bumi enggak seindah sekarang? Aku sendiri bukan dari keluarga petani, enggak mewarisi lahan yang luas, dan bukan dari kelas pemodal,” ungkapnya.

Akhirnya Dipa memutuskan untuk langsung menjadi petani setelah lulus kuliah. Ia pun meminta izin kepada orangtuanya untuk memilih profesi sebagai petani.

“Setelah lulus dan di rumah aku ngobrol dengan keluargaku, dan mereka tetap mendukung pas aku bilang mau bertani,” ujarnya lewat Twitter.

Empat bulan menjalani profesi sebagai petani, Dipa merasa hidupnya semakin tenang dan bahagia. 

Dirinya pun makin menyadari bahwa hidup manusia, sepenuhnya bergantung kepada alam. 

“Rasanya kaya benar-benar merdeka, hidup enggak cuma buat mengumpulkan uang. Bisa terus saling berbagi lewat hasil tani, dan makin sadar bahwa sepenuhnya kita bergantung pada alam yang sayangnya terus kita rusak,” tulis Dipa.

Dipa pun mengakui bahwa dirinya pernah mengalami kegagalan saat bertani. 

Salah satunya saat dirinya menanan cabai di tanah yang asam dan kritis unsur hara. Akibatnya, cabai yang ditanamnya pun menjadi buntet dan tidak bisa dijual.

“Aku harap kegagalanku bisa dipelajari teman-teman dan tidak usah diulang,” ujar pria 22 tahun tersebut.

Unggahan Dipa ini hingga kini sudah mendapatkan lebih dari 45.300 Likes dan 12.800 Retweet. Tweetnya pun mendapat banyak komentar positif dari warganet.

“Yang begini harusnya di-support, biar enggak infrastruktur melulu. Negeri agraris juga ini,” komentar akun @ainunrozi.

"Semangat mas! Jangan pernah malu dan takut untuk bilang "saya petani" atau "saya suka bertani", bukan "saya hanya petani," komentar akun @pengenbrewokan.

“Pengin banget kaya gini, tapi masih belum berani terima risiko mulut jahat dari org-orang,” komentar akun @nths_. (*)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co