GenPI.co - Nama Edgar Allan Poe adalah jaminan untuk kisah-kisah pendek yang menegangkan dan bikin bulu kuduk berdiri.
Kisah-kisah misteri, tentang hantu, dan hal-hal menyeramkan lainnya dibalut dengan latar Eropa abad ke-19. Wajar saja, sebab cerita-cerita tersebut memang ditulis pada masa-masa tersrbut.
Cerita-cerita itu membuat pembaca terlempar dalam sebuah dunia yang kelabu. Sedingin tembok-tembok bagunan tua di kota-kota tua Eropa yang tak lekang dimakan usia.
Beberapa cerita-cerita dari penulis cerpen terbaik sepanjang masa ini dapat dinikmati dalam sebuah buku kumpulan cerita berjudul Kisah-kisah Tengah Malam.
BACA JUGA: Menghabiskan Petang dengan Kumpulan Cerpen Just After Sunset
Buku ini tidak begitu tebal, hanya 245 halaman dengan 14 cerita di dalamnya. Masing-masing kisah menyimpan kengerian yang aneh.
Cerita pertama dalam buku itu berjudul Pesan dalam Botol. Kisahnya mengenai sang ‘aku’ yang tidak pembaca ketahui namanya hingga akhir.
Ia - sang aku itu - melakukan perjalanan dengan sebuah kapal indah. Namun kemudian, kapal itu terseret dalam arus laut yang mengombang-ambingkannya dalam sebuah pelayaran tak berujung.
Ada pula kisah aneh mengenai berjudul Hop-Frog. Dalam cerita itu, dikisahkan seorang pelawak yang melakukan balas dendam dengan membakar sebuah ruangan berisi banyak orang yang sedang berpesta.
Buku ini juga mengetengahkan sebuah kisah tragis berjudul Kotak Persegi Panjang. Benda menyerupai peti itu dibawa dengan kapal oleh dua orang yang dikira pasangan suami istri. Orang-orang di kapal begitu penasaran dengan kotak tersebut dan tercengan setelah mengetahui isinya.
Kumpulan kisah-kisah karangan Edgar Allan Poe ini dilahibahasakan dan diterbitkan oleh Gramedia. Sementara judul aslinya adalah Tales of Mystery and Terrors.(*)
BACA JUGA: Pemerkosa itu Mengakui Perbuatannya, Tapi Sudah Terlambat
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News