Makna Filosofis Di Balik Ritual Menjelang Pernikahan Adat Betawi

26 Juni 2020 21:01

GenPI.co - Indonesia kaya akan budaya dan suku memiliki beragam tradisi pernikahan yang unik, salah satunya pernikahan adat Betawi. 

Sama seperti pernikahan adat lainnya, pernikahan adat Betawi juga memiliki makna filosofis tersendiri.

Masyarakat Betawi sendiri dikenal sebagai masyarakat yang apa adanya atau ceplas-ceplos saat berbicara. 

Hal tersebut tercermin dalam pesta adat pernikahan adat Betawi yang penuh kemeriahan.

Di balik sejumlah rangkaian dalam pesta pernikahan adat Betawi, ada sejumlah makna yang mendalam. 

Penasaran seperti apa saja? Simak ulasannya di bawah ini.

1. Ngelamar

Ritual pertama yang perlu dilakukan sebelum pesta pernikahan adat Betawi adalah ngelamar, yaitu permintaan resmi dari pihak pria untuk menikahi sang perempuan. 

Dalam adat Betawi, ngelamar merupakan penentu penting dari acara pernikahan, mulai dari waktu, mas kawin, biaya serta undangan. 

Dalam prosesi ini, pihak pria juga membawakan sejumlah seserahan untuk pihak perempuan.

2. Tande putus 

Setelah prosesi lamaran, diadakan proses tande putus yang menandakan bahwa calon pengantin perempuan dan pria telah terikat. 

Tande putus biasanya ditandai dengan pemberian cincin, uang pesalin, dan kue-kue. 

BACA JUGA: Wow, Biaya Pernikahan Aurel dan Atta Halilintar Nggak Kira-Kira

3. Siraman 

Siraman merupakan prosesi pembersihan calon mempelai secara lahir batin.

Tujuannya, agar calon pengantin bersih dari pikiran-pikiran buruk menjelang pernikahan. Biasanya, prosesi siraman diiringi pengajian.

4. Malam pacar

Pada malam sebelum akad nikah, diadakan ritual malam pacar, yakni merias calon pengantin perempuan agar tampil cantik saat hari H. 

Ritual malam pacar dihadiri tukang piare (tukang rias) dan pihak keluarga serta teman dekat calon pengantin wanita. 

BACA JUGA: Resepsi Pernikahan di Malaysia Bakal Diizinkan, Begini Aturannya

5. Ngerudat

Ngerudat merupakan ritual iring-iring rombongan calon mempelai pria menuju kediaman calon pengantin wanita sebelum akad nikah. 

Ritual ini biasanya dimulai dengan menyalakan petasan, sebagai tanda bahwa rombongan mempelai pria telah datang di kediaman mempelai perempuan. 

6. Buka palang pintu

Ritual buka palang pintu merupakan penanda bahwa calon mempelai pria telah lolos ujian untuk mendapatkan mempelai perempuan. 

Ritual ini ditandai dengan atraksi silat dan pantun serta pembacaan shalawat kepada Nabi Muhammad. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi Reporter: Yasserina Rawie

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co