GenPI.co - Pemahaman tentang OCD atau gangguan obsesif-kompulsif didasarkan pada tindakan tersebut berulang-ulang, dan dorongan untuk melakukannya secara tidak normal.
Di sinilah kita gagal memahami kondisi kesehatan mental yang serius. Memahami OCD melibatkan pengenalan kompleksitas dan nuansanya.
Dilansir Times of India, berikut aspek penting yang perlu dipahami tentang OCD.
Obsesi adalah pikiran, gambaran, atau dorongan yang mengganggu dan menyusahkan yang berulang kali memasuki pikiran seseorang.
Pikiran-pikiran ini sering kali tidak rasional atau tidak realistis, tetapi dianggap berlebihan dan tidak terkendali.
Obsesi yang umum termasuk ketakutan akan kontaminasi, keraguan tentang keamanan, dan kekhawatiran tentang keteraturan atau simetri.
Kompulsi adalah perilaku berulang atau tindakan mental yang dilakukan sebagai respons terhadap obsesi untuk mengurangi tekanan atau mencegah hasil yang ditakuti.
Perilaku ini sering kali kaku, memakan waktu, dan mungkin tidak berhubungan secara logis dengan obsesi. Contohnya seperti mencuci tangan secara berlebihan, memeriksa, menghitung, atau menata benda.
OCD mempunyai spektrum, mulai dari ringan hingga berat, dan gejalanya dapat sangat bervariasi antar individu.
Beberapa orang mungkin mengalami obsesi atau kompulsi, sementara yang lain mungkin mengalami kombinasi keduanya. Selain itu, isi dan tema spesifik obsesi dan kompulsi dapat sangat bervariasi dari orang ke orang.
Tingkat keparahan OCD dapat berdampak pada fungsi sehari-hari, dan kasus yang lebih parah secara signifikan mengganggu pekerjaan, sekolah, hubungan, dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Namun, bahkan individu dengan OCD ringan pun dapat mengalami tekanan dan gangguan yang signifikan pada area tertentu dalam kehidupan mereka.
Faktor neurobiologis, seperti perubahan kimia otak dan disfungsi sirkuit saraf yang terlibat dalam regulasi rasa takut dan kecemasan, juga berkontribusi terhadap OCD.
Ketidakseimbangan neurotransmitter seperti serotonin, dopamin, dan glutamat telah terlibat dalam gangguan ini.
Faktor lingkungan, termasuk pengalaman awal hidup, trauma, stres, dan perilaku yang dipelajari, juga dapat mempengaruhi permulaan dan perjalanan penyakit OCD.
Pemicu lingkungan dapat memperburuk gejala atau berkontribusi terhadap timbulnya gejala pada individu yang rentan.
Meskipun OCD merupakan kondisi yang sulit untuk ditangani, tersedia pilihan pengobatan efektif yang dapat memperbaiki gejala dan kualitas hidup secara signifikan.
Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRI), seperti fluoxetine, fluvoxamine, dan sertraline, biasanya diresepkan obat untuk OCD. Obat-obatan ini membantu mengatur kadar serotonin di otak, mengurangi frekuensi dan intensitas obsesi dan kompulsi.
Untuk individu dengan OCD yang parah atau resisten terhadap pengobatan, kombinasi CBT dan pengobatan mungkin direkomendasikan.
Pendekatan komprehensif ini dapat meningkatkan hasil pengobatan dan mengatasi aspek psikologis dan biologis dari gangguan ini. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News