5 Kesalahan yang Sering Dilakukan saat Proses Move On

GenPI.co - Putus cinta memang menjadi hal yang menakutkan bagi setiap orang. Apalagi saat putus dari hubungan yang sudah dijalani bertahun-tahun. 

Rasa sakitnya mendalam, hingga sangat susah dilupakan. Terkadang, kita seperti terhempas ke tepi dunia saat putus cinta, hidup bagai tak punya arti, sedih, sepi, sendiri.

BACA JUGA: Tetap Mesra dengan Pasangan, Tips Hadapi Perbedaan dalam Hubungan

Untuk menghilangkan rasa sakit dan move on  pun tak semudah membalikkan tangan. Banyak orang yang hanya move on di mulut saja, tetapi tidak di hati. 

Nah, berikut adalah beberapa kesalahan yang sering dilakukan saat proses move on, seperti yang sudah dirangkum GenPI.co dari berbagai sumber berikut.

1. Berada di lingkaran pertemanan yang sama

Tetap berada di lingkaran yang sama setelah putus tentu akan membuatmu makin sulit move on karena masih sering bertemu.

Nah, bila ini yang terjadi, sebaiknya kamu harus jaga jarak dan jangan terlibat pembicaraan yang bisa menimbulkan perasaan tentang masa lalu. 

2. Tetap berteman

Berteman dengan mantan kekasih memang terdengar bagus dan dewasa. Namun, kamu tidak bisa benar-benar berteman dengan mantan kekasihmu. Berhenti sok tegar, dan jalani harimu dengan penuh kejujuran. 

3. Masih stalking

Terkadang setelah putus, kita masih sering melihat sang mantan melalui sosial medianya. Hal itu akan membuat proses move on makin sulit, karena kamu terus berusaha untuk mengingatnya, bukan melupakannya.

4. Masih menunggu

Ada sebagian orang yang terus menunggu mantan kekasihnya untuk kembali ke pelukannya lagi.

Padahal, ia belum tahu bagaimana perasaan mantannya itu padanya. Bahkan, ada yang menunggu hingga bertahun-tahun, meski sang mantan sudah punya pasangan baru.

5. Menyalahkan diri sendiri

Seseorang yang susah move on, sering kali menyalahkan diri sendiri atas kepergian orang yang disayanginya tersebut.

BACA JUGA: Jurus Jitu Menjaga Hubungan dengan Pacar Saat Sedang Sibuk

Padahal, perpisahan merupakan suatu pembelajaran untuk lebih mengenal diri sendiri. (*)