Dari Sisi Psikologi Keluarga, Nih Tantangan jika Single Mom!

01 Agustus 2020 14:30

GenPI.co - Menjadi single mom atau orang tua tunggal memang tidak mudah. 

Sebab, lebih banyak tanggung jawab yang harus dilakukan untuk anaknya dibandingkan dengan orang tua pada umumnya.

Psikolog keluarga, Ita D. Azly menjelaskan bahwa definisi single mom sendiri bisa beragam. 

Sebab, ada perempuan yang menjadi single mom atau pilihannya sendiri untuk tidak menikah sejak awal, dan ada juga yang disebabkan oleh perceraian atau suami meninggal dunia.

“Pemahaman single mom itu cukup banyak. Di Indonesia sekarang banyak juga single mom yang memang dari awal tidak memilih untuk menikah,” kata Ita kepada GenPI.co, Rabu (29/7/2020).

Ia juga menjelaskan bahwa beban psikologis yang harus ditanggung oleh single mom berbeda-beda, sesuai dengan situasi dan kondisinya masing-masing. 

Ita juga enggan untuk menyebutnya sebagai beban, melainkan sebagai tantangan.

“Jadi beban psikologisnya itu tergantung dari situasinya. Yang perlu disadari ini adalah tantangan, bukan beban psikologis,” papar Ita.

Psikolog dari (Sahabat Satu Hati) SAUH Psychological Services tersebut memaparkan terdapat 13 tantangan psikologis yang harus dihadapi oleh para single mom. 

Ketiga belas tantangan tersebut didapatkan berdasarkan hasil riset yang dilakukan Robert Meyer dalam The American Psychological Association and Psychology Today.

“Kalau dari sisi psikologi itu ada 13 tantangan untuk orang tua tunggal secara umum, baik itu yang karena pilihannya sendiri, suaminya meninggal, bercerai atau karena faktor lainya,” jelasnya. 

Dari 13 tantangan yang harus dihadapi para single mom, Ita menjelaskan bahwa 3 diantaranya adalah mengatasi rasa kehilangan pasangan, melakukan peran dan tanggung jawab tambahan, serta menyesuaikan diri dengan keadaan setelah menjadi single mom.

“Misalnya kalau dulu suaminya yang bekerja, setelah berpisah atau setelah suaminya meninggal, pada akhirnya harus bekerja mencari nafkah untuk anak,” ujarnya.

Dari sejumlah klien dan rekannya yang merupakan single mom, Ita mengatakan bahwa keluhan yang paling banyak dirasakan adalah kesepian. Sebab, single mom harus mengurus keluarga kecilnya tanpa pendamping.

“Keluhannya yang paling banyak sih kesepian. Terutama bagi mereka yang sudah pernah menikah,” tutur Ita.

Kepada para ibu tunggal, Ita menyarankan untuk tetap meluangkan waktu untuk self care. 

Ia menjelaskan, self care yang dimaksud mencakup kebutuhan fisik, psikologi, mental, spiritual dan sosial.

“Jadi sebaiknya single mom itu punya self care agenda secara rutin. Jadi tidak hanya disibukkan mengurus anak, mencari nafkah dan lain-lain, tetapi juga punya waktu untuk self care,” papar Ita. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co