GenPI.co - Saat baru lahir, bayi hanya mendapatkan makanan berupa ASI. Ini membuat bayi buang air hingga 20 kali dalam 24 jam. Akibatnya, Anda harus mengganti popok bayi sebanyak 6 hingga 10 kali.
Akan tetapi, bayi juga bisa buang air lebih sedikit ketika baru lahir. Penyebabnya adalah asupan makan pertama yang ia dapat masih berupa kolostrum, bukan ASI. Jika ASI sudah diproduksi, bayi akan pipis lebih sering.
Seiring waktu, bayi akan lebih jarang buang air kecil karena sistem kandung kemihnya sudah mulai beradaptasi.
Walaupun buang air kecil pada bayi akan berkurang, bukan berarti ia akan jadi sangat jarang pipis, yaitu kurang dari 6 kali ganti popok.
Jika kondisi ini terjadi, segera pergi ke dokter untuk mengetahui penyebab sekaligus cara mengatasinya.
BACA JUGA: Pilihan Buah yang Baik untuk Asupan Nutrisi Harian Bayi
Ada beberapa masalah kesehatan yang bisa menyebabkan bayi jarang buang air kecil lebih.
1. Dehidrasi
Anda pasti paham kenapa dehidrasi menyebabkan bayi jarang pipis. Ya, semakin sedikit cairan yang masuk ke tubuh, semakin sedikit juga cairan yang akan dikeluarkan oleh tubuh.
Dehidrasi sangat umum terjadi pada bayi dan anak-anak, terutama saat ia demam dan tidak mendapatkan cairan yang cukup.
2. Disfungsi kandung kemih
Penyebab bayi jarang pipis lainnya adalah disfungsi kandung kemih. Buang air kecil yang kurang dari 3 kali sehari bisa menandakan terjadinya kondisi ini.
Bayi dengan kandung kemih yang tidak aktif mungkin tidak pipis selama 6-8 jam.
3. Penyumbatan urine
Jarang buang air kecil pada bayi bisa disebabkan oleh penyumbatan urine. Kondisi ini umumnya terjadi pada bayi yang baru lahir akibat adanya cacat lahir di saluran kemih yang menghalangi aliran urine.
BACA JUGA: Bunda, Ini Pilihan Makanan untuk Kecerdasan Otak Bayi
Akibatnya, bayi akan buang air kecil sangat jarang atau sama sekali tidak bisa pipis. (Hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News