Begini Pola Asuh untuk Mencegah Anak Jadi Pelaku Bullying

22 Agustus 2020 08:50

GenPI.co - Pola asuh autoritatif bisa diterapkan dalam upaya mencegah anak melakukan tindakan bullying. 

Dalam klasifikasi Baumrind, pola asuh autoritatif berarti gaya komunikasi orangtua yang lebih demokratis.

BACA JUGAMom, Begini Cara Mengajari Anak Memakai Baju Sendiri

Orang tua bertugas membimbing anak memahami permasalahan di sekelilingnya dan mengetahui konsekuensi atas perbuatannya.

Ketika berbuat salah, orangtua akan mendorong anak untuk bertanggung jawab dan memperbaiki kesalahannya.

Hal ini tentu dilakukan tanpa memberikan hukuman yang menyakiti secara fisik dan mental.

Salah satu yang bisa dijadikan contoh adalah perlunya mengajarkan anak untuk menjunjung rasa saling menghargai perbedaan.

Pola asuh semacam ini bisa mencegah anak untuk melakukan tindakan bullying alias perundungan.

Anda bisa menceritakan bahwa setiap orang diciptakan dengan kondisi berbeda. Setiap orang juga memiliki latar belakang yang berbeda dan masing-masing memiliki pribadi yang unik.

Intinya, Anda perlu mencoba membiasakan anak untuk toleran terhadap perbedaan di lingkungan sekitarnya.

Meski begitu, yang perlu diwaspadai adalah jangan sampai akhirnya Anda “bablas” dan akhirnya melakukan pola asuh permisif.

Dalam pola asuh ini, Anda cenderung memberikan kebebasan pada anak tanpa batasan jelas. Jika dilakukan berlebihan, ujungnya Anda cenderung memanjakan anak.

Anak pun bisa merasa mendapatkan pembenaran dari orangtua atas tindakan bullying yang ia lakukan.

Pola asuh permisif yang mengabaikan juga bisa membuat anak memiliki masalah psikologis internal. Ia bisa jadi merasa tidak diterima oleh lingkungan di sekelilingnya.

Menurut American Psychological Association, sebagian besar anak pelaku bullying memang cenderung memiliki kondisi psikologis yang lemah atau tidak stabil, termasuk kerap merasa kurang percaya diri.

Mereka mengintimidasi anak lainnya demi meningkatkan kepercayaan diri. Cara itu juga mereka lakukan untuk memperkuat posisinya di lingkungan pertemanan mereka.

Apabila anak memiliki masalah seperti ini dalam bersosialisasi atau bahkan merasa tidak diterima, berikanlah dukungan dan perhatian lebih.

BACA JUGABunda, Kenali Tanda-tanda Anak Kecanduan Gadget

Perhatian dan dukungan dari orang di sekitar akan membuat anak merasa aman dan tak mudah tertekan ketika menghadapi penolakan di lingkungan sosialnya. (hellosehat)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co