GenPI.co - Ada sejumlah hal mengejutkan seputar patah hati yang tidak pernah Anda duga sebelumnya.
Setiap perpisahan, baik yang baru berjalan seumur jagung hingga bertahun-tahun lamanya, tidak hanya menguras emosi, namun juga kesehatan tubuh Anda.
BACA JUGA: Renungkan Ini Bila Mulai Bosan dengan Pacar
Penelitian membuktikan bahwa patah hati dapat menyebabkan gangguan fisik yang nyata, bahkan di sejumlah kasus, bisa menjadi sangat serius.
Jadi, apa yang sebenarnya terjadi dalam tubuh saat Anda patah hati?
1. Otak mengirimkan sinyal rasa sakit dan rasa rindu yang nyata
Galau dan kangen ternyata tidak hanya sebatas gombalan.
Sakit kepala mencengkeram, tidak nafsu makan, susah tidur, dan "mata panda” yang Anda alami akibat putus cinta bisa dibuktikan secara ilmiah.
Hal ini disebabkan oleh penurunan kadar dopamine dan oxytocin, senyawa kimiawi yang membuat bahagia, tergantikan oleh kadar kortisol (hormon stress) yang melejit.
Persis dengan gejala fisik akibat putus obat yang dialami oleh pengguna kokain.
2. Tubuh Anda membangun respons fight or flight
Saat terancam, otomatis Anda akan melakukan berbagai macam cara demi bertahan hidup.
Respons fight or flight merujuk pada reaksi fisiologis yang timbul akibat suatu pemicu stres, baik secara mental maupun fisik.
Sebagai respons stres, sistem saraf simpatetik dalam otak akan diaktifkan akibat pelepasan sejumlah hormon secara tiba-tiba.
Sistem saraf akan menstimulasi kelenjar adrenalin yang memicu produksi catecholamine guna menyiagakan tubuh Anda untuk mengambil tindakan.
3. Tekanan darah tinggi
Menurut American Heart Association, tekanan darah dapat meningkat sementara saat Anda dilanda stres.
Namun stres semata belum dapat dipastikan sebagai penyebab penyakit darah tinggi kronis. Jadi, tidak perlu (tambah) khawatir soal ini.
BACA JUGA: Waspada! 4 Tanda yang Menunjukkan Bahwa Pacarmu Sedang Berbohong
Akan tetapi, seseorang yang memiliki riwayat darah tinggi dan dilanda stres perlu berhati-hati. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News