Sopir Taksi Online Ganteng Itu Akhirnya Jadi Pacarku

01 Oktober 2020 15:30

GenPI.co - Pagi ini, aku bangun dengan mood yang sangat bagus. Hari ini tepat satu tahun Alvin menjadi pacarku.

Selama setahun ini, hidupku menjadi lebih bahagia. Jauh lebih bahagia dibanding saat aku berpacaran dengan Roki, kakak kelasku yang galak dan sok jagoan.

BACA JUGACinta Matiku Menikah dengan Wanita Lain, Aku Masih Tetap Setia

Pertemuan pertamaku dengan Alvin memang sangat unik dan tidak terduga.

Bagaimana tidak, kami pertama kali berkenalan di taksi online.

Saat itu, Alvin menjadi sopir taksi online dan aku kebetulan menjadi penumpangnya.

Sejak pertama kali melihat wajahnya, aku sudah langsung naksir dengannya.

Tidak seperti sopir taksi online pada umumnya, Alvin tampak seperti mahasiswa yang keren.

Meskipun dia duduk di kursi depan, aku bisa melihat bahwa tubuhnya sangat tinggi dan badannya kekar.

Belum lagi, kulitnya yang agak kecokelatan dan sangat bersih membuatnya semakin terlihat jantan dan tampan!

Waktu itu, aku yang masih mengenakan seragam putih abu-abu baru saja pulang dari sekolah.

Aku sebenarnya sudah lulus Ujian Nasional dan tinggal menunggu hari untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi.

Hari itu, aku hanya iseng main ke sekolah sambil bertemu teman-temanku yang lain. Karena sore itu awan terlihat mendung, aku memutuskan untuk pulang dengan taksi online.

“Duh, ganteng banget nih orang ya..” kataku dalam hati.

Rasanya, aku tidak masalah kalau sopir itu tersesat atau jika kami terjebak macet selama berjam-jam.

Aku rela, menghabiskan waktu dengan sopir taksi online yang ganteng ini.

Siapa sangka, mas-mas ganteng ini ternyata sangat ramah. Dia mengajakku mengobrol sepanjang perjalanan.

Dia bahkan memberikan beberapa saran untuk memilih jurusan kuliah.

Hari itu pun berlalu dan aku menjalankan kegiatan seperti biasa. Dua hari kemudian, sopir ganteng itu mengirimiku pesan WhatsApp.

Kupikir, sopir itu pasti tahu nomorku dari aplikasi taksi online.

Melalui pesan itu, dia pun mengaku bahwa dirinya sedang melakukan eksperimen sosial dengan menyamar menjadi sopir taksi online.

Ia ingin melihat bagaimana pandangan dan respon penumpang ketika diajak berinteraksi dengan sopir taksi online.

Wah, pantas saja penampilannya keren dan ganteng. Rupanya, ia mahasiswa tingkat akhir di perguruan tinggi negeri favoritku.

Saat itu juga, dia memperkenalkan diri sebagai Alvin. Sebab, waktu pertama kali bertemu di taksi online, Alvin mengaku bernama Ahmad.

Rupanya, Alvin juga meminta bantuanku untuk mengisi kuesioner.

Tak mau menghilangkan kesempatan emas, aku pun bersedia membantunya dengan syarat, dia harus membantuku agar bisa diterima di kampusnya.

Untungnya, Alvin menerima syarat tersebut. Sejak saat itu, kami rutin bertemu setiap minggu.

Aku membantunya mengisi kuesioner, dan dia membantuku belajar untuk ujian masuk perguruan tinggi negeri.

Karena sering bertemu, aku makin naksir sama dia. Tidak hanya pintar, dia juga sangat sabar dan dewasa.

Dia bersikap seperti kakak laki-laki, walaupun aku bukan adiknya.

Hari ujian masuk perguruan tinggi pun tiba. Pagi harinya, Alvin mengantarkanku ke tempat ujian dan menungguku hingga selesai.

Sepulang ujian, ia menanyakan bagaimana soal-soal yang diberikan. 

Di perjalanan menuju rumahku, ia menanyakan hadiah apa yang aku inginkah kalau aku berhasil masuk ke kampusnya.

Tanpa ragu, aku pun meminta agar dia menjadi pacarku.

Mendengar jawabanku, ia terlihat agak sedikit shock. Bagaimana mungkin anak perempuan yang usianya 4 tahun lebih muda darinya berani memintanya untuk menjadi pacar.

Tetapi setelah itu, Alvin tersenyum dan mengiyakan permintaanku.

Satu bulan kemudian, aku menerima pengumuman bahwa aku diterima di perguruan tinggi favoritnya.

BACA JUGAAku Hancur, Adik Mantanku Menikah dengan Adik Kandungku

Tentu saja aku bahagia, tetapi aku lebih bahagia karena aku bisa menjadi pacarnya Alvin! (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co