GenPI.co - Pemberian ASI eksklusif sejak baru lahir sangat disarankan karena merupakan makanan yang terbaik untuk bayi.
Sayangnya, tidak semua ibu menyusui dapat memberikan ASI-nya dengan lancar karena masalah tertentu.
BACA JUGA: Kenaikan Berat Badan saat Hamil Bukan Hanya Karena Bayi
Dokter biasanya juga memperbolehkan bayi minum susu formula, baik saat baru lahir maupun sudah berusia beberapa bulan, bila memiliki kondisi medis tertentu.
Berikut berbagai kondisi medis yang mendukung pemberian susu formula untuk bayi bayi.
1. Mengalami galaktosemia
Ada beberapa bayi yang terlahir dengan galaktosemia Ini merupakan kondisi metabolik yang membuat tubuh bayi tidak dapat memproses galaktosa menjadi energi.
Galaktosa adalah komponen gula di dalam ASI maupun susu formula.
Jika tidak segera ditangani, anak bisa mengalami gangguan perkembangan, katarak, gangguan liver, dan ginjal.
Salah satu solusi untuk menangani kondisi ini pada bayi adalah dengan pemberian sufor berbahan soya atau kacang kedelai diikuti dengan pengobatan lainnya.
2. Bayi prematur
Bayi yang prematur membutuhkan lebih banyak kalori, lemak, serta protein, dibandingkan bayi yang cukup bulan.
Meskipun ASI prematur memiliki ketiga komponen yang dibutuhkan si kecil, ASI ini belum seoptimal pada ASI matur.
Biasanya butuh waktu sekitar 3-4 minggu untuk mencapai ASI matur.
3. Kondisi lainnya
Ada beberapa kondisi lainnya yang mengharuskan pemberian sufor pada bayi.
Misalnya, bayi yang bergejala dehidrasi dan ASI ibu yang belum mencukupi kebutuhan bayi.
Bayi dengan kondisi ini ditandai dengan BAB yang lambat keluar atau masih mekonium (feses pertama), sekalipun bayi sudah berusia lebih dari 5 hari.
BACA JUGA: Tidak Hanya Menghangatkan Tubuh, 3 Manfaat Kain Bedong untuk Bayi
Kondisi lain yang memerlukan pemberian sufor pada bayi yakni ketika berat badannya turun karena produksi ASI yang lambat. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News