Kok Ada yang Mau Balik ke Mantan, Ternyata…

28 Oktober 2020 19:15

GenPI.co - Mantan yang sudah sangat menyakiti biasanya sulit termaafkan. Tapi kok masih ada saja ya orang yang mau balik ke mantan. Ternyata alasan logisnya bisa bikin melongo.

Berikut ulasannya. Semuanya sudah melalui penelitian psikologi sosial dan kepribadian. 

1. Perbaikan hubungan dilakukan dengan kreatif

BACA JUGA: Paling Humoris Sedunia, Zodiaknya Bawa Banyak Berkah dan Pahala

Kamu dan pasangan tentu memiliki ketertarikan lain seperti dalam hal karier atau hobi. Kadang kala, ini yang menjadi penyebab intimacy dalam hubungan jadi berkurang.

Kamu bisa memulainya dengan menonton film bersama atau menjelajahi restoran baru untuk keluar dari rutinitas hubungan yang monoton.

Hal-hal sederhana seperti mengambil kelas atau piknik berdua, bisa jadi langkah konkrit untuk merekatkan hubungan kalian. 

Hubungan setelah putus tentu saja berbeda dengan sebelumnya. Namun ketika pasangan memperbaiki dengan benar, hubungan dapat tumbuh ke arah yang lebih positif.

2. Ada optimisme, kelekatan emosi, intimacy, dan perasaan saling bergantung

Dilansir jurnal Social Psychological and Personality Science, Samantha Joel dan peneliti lain mencari tahu variasi alasan pasangan dewasa muda yang memutuskan kembali bersama setelah putus.

Beberapa jawaban menunjukkan optimisme, investasi kelekatan emosi dari hubungan sebelumnya, perasaan kekeluargaan, hingga ketakutan dalam menghadapi masa depan yang tak pasti.

Sementara 2/3 dari sampel penelitian menunjukkan alasan berupa adanya keinginan kembali karena intimacy dan rasa bergantung yang telah lama dibangun. 

3. Tetap menjaga komunikasi 

BACA JUGA: Zodiak Ulet dan Gigih, Rezekinya Tak Pernah Merintih

Dilansir American Psychological Association, Psikolog Robin S Haight dan Dan Abrahamson menekankan bahwa komunikasi adalah kunci hubungan sehat.

Pasangan memang perlu memberi perhatian satu sama lain melalui hal dasar seperti menanyakan keadaan.

Namun, hal yang tak kalah penting dari ini adalah menyisikan waktu untuk mendiskusikan topik personal agar tetap terkoneksi.

Penelitian menyebutkan, cara kita berkomunikasi dengan pasangan itu penting. Komunikasi yang negatif akan membentuk pola negatif.

Beberapa perilaku yang perlu dihindari selama berdiskusi adalah menyela, mengkritik secara personal, atau menarik diri dari percakapan.

Alih-alih menunjukkan ketidaksetujuan, kamu dapat melakukan strategi konstruktif seperti mendengarkan poin yang ingin disampaikan pasangan dan belajar berada di posisi mereka. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co