GenPI.co - Aku pernah merasakan rasanya dikhianati, melihat suamiku bersama perempuan lain di rumahku. Aku memang terpaksa menikah dengannya, hal itu karena kebodohan yang aku lakukan.
Kami berdua memang terlibat cinta terlarang, sama-sama mabuk asmara yang berujung ketidaksiapan dan malapetaka di hidupku.
BACA JUGA: Perenang Tampan di Labuan Bajo, Kekasih Sesaatku
Awal kami menikah memang ada sesuatu yang berbeda darinya. Mulai dari sikapnya yang acuh, sering melihat ponsel dan pulang malam.
Sebenarnya hal itu memang sering ia lakukan saat bersamaku, tetapi aku pikir setelah menikah semua akan berubah. Ternyata aku salah besar, memang dia tidak pernah benar-benar mencintaiku.
Kami hanya satu ranjang selama aku hamil saja. Anakku tidak sama sekali mendapat tanggung jawab baik materi ataupun kasih sayang. Kami pun bercerai.
Sungguh malang anakku. Namun, aku selalu bersyukur memiliki anak yang cantik, sehat dan selalu ceria. Meskipun aku harus berbohong ayahnya sudah tidak ada, karena aku benar-benar menghapus nama mantan suami dari hidupku.
Aku seorang single parent yang bekerja di sebuah bank swasta. Suatu hari, aku memiliki nasabah pria yang sudah sukses dan begitu baik tidak hanya denganku, tetapi dengan teman-teman lainnya.
BACA JUGA: Patah Hatiku saat Pacar Online Tak Terima dengan Tubuhku
Dia sudah menjadi nasabah di tempatku kerja selama dua tahun. Suatu ketika, ada panggilan telepon dari seseorang dan ternyata itu dia. Namanya Reggy.
Pria itu mengajakku makan saat jam istirahat, dan dari situ dia banyak cerita soal kepribadiannya yang menurutku bukan hal yang harus diceritakan. Namun, ternyata maksud lain, dia memang mau terbuka dan menjadi seorang yang spesial untukku.
Namun, aku akhirnya harus jujur kepadanya kalau aku mempunya anak perempuan yang masih kecil. Betapa terkejutnya aku, Reggy tetap tenang saat mengetahuinya.
Dia bahkan mendukung dan mau bertemu dengan putri semata wayangku. Akhirnya mereka bertemu dan terlihat wajah bahagia di keduanya.
Lama kelamaan aku mulai timbul rasa cinta kepada Reggy. Akhirnya, aku dan dia berpacaran.
Kami bertiga sering pergi, makan, dan melakukan bersama-sama seperti layaknya keluarga. Aku setiap malam berdoa kepada Tuhan agar mendekatkan sosok ayah yang baik untuk putriku.
Setahun kami berpacaran, dia dan keluarganya datang ke rumahku. Tanpa ada rencana, ternyata Reggy melamarku dan keluarganya menerima kekuranganku.
Aku sungguh bersyukur, akhirnya ada seseorang yang menjadi perisai di keluarga kecilku. Terlihat raut wajah bahagia anakku.
Sekarang aku dan pacar yang sudah menjadi suamiku hidup bahagia. Semoga kebahagiaan ini abadi sampai selama-lamanya. Aku sayang kalian suami dan anakku. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News