Ternyata Gaya Pelukan Suami Kepada Istri Ada Maknanya, loh!

GenPI.co - Dalam menjalani sebuah hubungan, pasti ada yang namanya sikap saling berpelukan sebagai bahasa tubuh akan kedekatan dan kehangatan pasangan baik dari suami atau istri. 

Selain bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental, entah itu karena kangen, peduli, ataupun empati, berpelukan sudah menjadi bagian salah satu cara dalam menyampaikan kasih sayang.

BACA JUGA: Hmmm, Ternyata Pelukan Bagus untuk Kesehatan

Dilansir dari Mothercareandbaby.com, Senin (30/11/2020) Beda gaya memeluknya, beda pula maknanya. Yuk, ketahui makna di balik beberapa gaya pelukan berikut ini.

1. The Side Hug

Gaya pelukan dari samping ini mungkin menjadi gaya pelukan yang paling kasual, tetapi paling sering dilakukan. 

Ini sering dilakukan sambil menonton TV, di mana Dads merangkul Anda dari belakang pinggang, dan Anda menjatuhkan kepala Anda ke bahunya.

Jika suami melakukan pelukan dari samping seperti ini, artinya ia ingin menunjukkan sikap tak akan meninggalkan Anda dalam kondisi apa pun, dan selalu ingin berada di samping Anda setiap saat.

2. The Eye to Eye Hug

Gaya ini dilakukan berhadapan seperti hendak berdansa diiringi lagu kenangan Anda dan suami. 

Tangan suami diletakkan di pinggul Anda, dan tangan Anda mengelilingi area bahu dan leher suami. 

Tak lupa, Anda dan suami pun saling menatap mata sambil mengucapkan kalimat-kalimat romantis.

Jika suami melakukan ini, artinya ia sedang mengagumi sosok Anda sambil bergumam dalam hati betapa ia beruntung memiliki istri yang baik seperti Anda, sang ratu di hatinya.

BACA JUGA: 5 Efek Dahsyat Pelukan bagi Pasangan, Dijamin Pelakor Pergi!

3. The Bear Hug

Jika suami Anda memeluk Anda dengan gaya berhadapan sehingga ia mendekap tubuh Anda erat, maka bisa diartikan ia sedang kangen banget sama Anda. 

Pelukan sekuat tenaga yang meniru gaya beruang berpelukan ini juga sering disebut squeeze hug, karena dua orang yang berpelukan seperti sedang squeezing (memeras) satu sama lain.

Pelukan seperti ini sering diberikan di momen pertama atau terakhir kali bertemu, misalnya ketika suami akan dinas beberapa minggu ke luar kota atau negeri, dan ketika ia baru pulang bepergian jauh dan lama. (*)