GenPI.co - Perempuan yang merebut suami orang atau pelakor bukan perbuatan yang bisa dibenarkan.
Pria yang berselingkuh dapat melukai hati wanitanya, apalagi jika sudah berumah tangga karena akan mengorbankan sang buah hati.
BACA JUGA: 3 Cara Menjalin Hubungan Harmonis dengan Mertua
Meskipun butuh waktu lama untuk memaafkan, namun setidaknya membantu Anda berpikir lebih objektif tentang pelaku perselingkuhan.
Memaafkan bukan berarti membenarkan perselingkuhan, hanya saja akan mengurangi beban penghianatan yang menggelayuti perasaan Anda.
Berikut ini 3 fakta tentang pelakor yang perlu Anda ketahui.
1. Frustasi Karena Merasa Bersalah
Meskipun tak jarang seorang pelakor yang menjadi korban atas janji sang lelaki, namun tidak mungkin di dalam lubuk hatinya ia tidak merasa bersalah.
Sebab, demi mencapai tujuannya, ia harus menghancurkan hubungan orang lain.
Perempuan yang menjadi pelakor sering kali mengalami frustasi dan depresi akibat hal ini. Pasalnya mereka akan berpikir, bagaimana jika hal ini terjadi kepadanya?
Atau bagaimana jika setelah berhubungan dengannya, sang lelaki melakukan hal yang sama terhadap dirinya?
2. Selingkuh Berawal dari Niat
Anda harus tahu bahwa sebuah perselingkuhan terjadi bukan karena kesalahan istri atau karena ada kekurangan di dalam dirinya.
Ini murni niat suami dan selingkuhannya yang telah mencederai kesucian pernikahan.
Pelakor akan selalu mencari pembenaran atas apa yang dia lakukan.
Biasanya mereka yang menjadi selingkuhan hanya fokus pada apa yang telah ia dapatkan, tanpa menyadari bahwa apa yang ia lakukan telah menyakiti orang lain.
3. Dia percaya bahwa ada harapan untuk hubungannya
Setiap kali kasus perselingkuhan terjadi, sudah pasti sang pelakor pasti diberikan harapan.
BACA JUGA: Jarang Disadari, 5 Hal yang Bikin Hubungan Cinta Jadi Membosankan
Lelaki beristri kerap kali membuat banyak janji palsu seperti akan menceraikan istri demi selingkuhannya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News