Kepulauan Riau, Beda Tempat Lain Dialek Melayunya

08 Maret 2019 07:37

Kepulauan Riau, salah satu provinsi di Indonesia yang pada umumnya menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa ibu. 

Secara administratif, Kepulauan Riau,  terdiri dari 2 kota dan 5 kabupaten yakni Kota Batam, Kota Tanjungpinang, Kabupaten Bintan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kabupaten Natuna, Kabupaten Lingga dan Kabupaten Karimun. 

Masing-masing daerah mempunyai ciri bahasa Melayu tersendiri, walaupun berasal dari rumpun yang sama yaitu Melayu. Berikut rinciannya:

Kabupaten Kepulauan Anambas

Keberadaan daerah ini dekat dengan Pulau Kalimantan dan Kabupaten Natuna. Di Anambas terdapat dua logat bahasa Melayu. Pertama, logat Johor – Riau, dialeg yang mirip dengan Malaysia. Kedua, logat Anambas, bahasa yang digunakan menyerupai bahasa Belitong dan Kota Pontianak. Misalnya, kitak atau ketak yang artinya kalian, wan artinya nenek dan suduk artinya sendok.

Kabupaten Karimun

Kabupaten Karimun memiliki beberapa dialek yakni dialek kundur, dialek Bintan-Karimun. Pada umumnya menggunakan dialek Johor – Riau. Ciri utama dialek ini adalah akhiran ”A” yang dibunyikan sebagai “E”. Seperti saya menjadi saye, apa menjadi ape. Ada juga akhiran ‘A’ seperti sebutan asal, misalnya kata merdeka dan kata anda. Huruf ‘R’ yang disamarkan saat penyebutannya, contohnya kata besar menjadi besa, lebar menjadi leba dan pasar menjadi pasa.

Kabupaten Natuna

Daerah ini menjadi kawasan crossborder-nya Indonesia bagian utara ini terdapat berbagai macam logat bahasa, misalnya dialek Kampung Hilir, Pulau Laut, Dialek Ceruk di Bunguran dan Arung Ayam. Tapi bahasa dominan yang digunakan adalah logat Natuna. Di Bunguran Timur contohnya, huruf vokal dari bahasanya kebanyakan huruf “E” plus bahasa dan kata yang pengucapannya disingkat-singkat. Contohnya kata “Sungai Ulu” disebut “Ngulu”, kata Setengah disebut “Tenga”. Lain lagi di Bunguran Barat, huruf vokal dalam bahasanya kebanyakan O, jadi kalau Bunguran Timur menyebut tidak itu “Ndek”, bunguran Barat menyebutnya “Ndok”. Belum lagi Midai, Pulau Laut, Serasan, semua punya keunikan masing-masing.

Kota Batam

Batam adalah  kota besar yang ada di Kepulauan Riau. Ada beberapa dialek yang dimiliki  yaitu dialek Pecong dituturkan di Kelurahan Pecong dan dialek Karas Pulau Abang dituturkan di Pulau Abang Karas. Namun pada umumnya masyarakat di Batam saat ini banyak menggunakan bahasa Indonesia. Penggunaan dialek biasanya masih digunakan pada masyarakat yang berada di pulau-pulau sekitar Batam.

Kota Tanjungpinang

Tanjungpinang disebut juga dengan Kota Gurindam, dalam sehari-hari masyarakat menggunakan bahasa melayu Johor – Riau – Lingga atau disebut bahasa melayu dagang. Bahasa yang menajadi penghubung ini digunakan di kawasan selat pada masa dulu kala sampai sekarang. Penyebutannya sama dengan logat melayu di Malaysia dan di Kabupaten Karimun.

Kabupaten Bintan

Dialek yang digunakan di Kabupaten Bintan yaitu dialek Bintan-Karimun, dialek Malang Rapat-Kelong yang diterapkan  di Desa Malang Rapat dan Desa Kelong dan dialek Mantang Lama di Desa Mantang Lama, Kijang. Penyebutan kata-kata hampir sama dengan yang digunakan di Tanjungpinang dan juga Karimun.

Kabupaten Lingga

Kabupaten Lingga berdiri di bekas Kerajaan Melayu Lingga- Riau. Ada dua Bahasa Melayu yang hidup dan berkembang di Kabupaten Lingga, yakni pertama, Bahasa Melayu Darat Pesisir meliputi Bahasa Melayu Dabo, Kampong Pahang, Pancur, Panggak Darat, Penuba, dan Senayang.  Kedua, Bahasa Melayu Suku Laut, yaitu Bahasa Melayu Kelumu dengan dialek Melayu Daik, Bahasa melayu Indonesia, Melayu Bangka, Melayu Sekanak, Banjar, dan Tiociu.

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co