Sehidup Semati dengan Tomas, Pria Baik yang Menerima Penyakitku

10 Desember 2020 21:45

GenPI.co - Perkenalkan namaku Firda, aku merupakan pasien gagal ginjal sejak empat tahun lalu. Setiap hari aku harus mengganti cairan, kalau tidak, tubuhku akan membengkak dan kebiru-biruan.

Lelah sebenarnya aku menjalani hidup. Namun, aku melihat semangat juang orang tuaku membiayai pengobatanku, disitulah mulai terlintas di pikiran bahwa aku harus semangat dan mau menjalani hidup.

BACA JUGATerpikat Cinta yang Salah dengan Mas Kasir Tampan

Tidak ada yang aku cita-citakan sejak divonis dokter aku gagal ginjal. Namun, satu tujuanku untuk melihat orang tuaku tersenyum.

Aku mulai tersadar, hidup ini begitu indah dan sayang untuk aku lewatkan. Aku memang tidak bisa sembuh, bantuanku hanya doa dan obat-obatan.

Aku menginginkan kehidupan yang layak seperti muda-mudi pada umumnya, yaitu mendapatkan suami. Pernah aku berpacaran dengan pria bernama Hendri, dia baik tetapi keluarganya tidak.

Betapa tebal mukanya aku setiap kali datang ke rumahnya membawakan buah tangan, apa daya, kedua orang tuanya tidak menyukaiku sehingga apa yang aku bawa pasti saja sia-sia.

"Kamu ngapain bawa makanan mahal? Kami nggak biasa, kami senangnya nasi uduk. Kami kan bukan orang kaya," kata ibunya kepadaku.

"Nggak tante, tidak ada maksud apapun kok tan," kataku sambil meminta maaf.

Tetap saja ibunya cuek dan langsung meninggalkanku. Aku sadar, kalau aku menikah dengan Hendri, dia akan mengeluarkan uang banyak, selain itu, aku sulit mendapatkan keturunan karena aku pernah terkena hepatitis C.

Meskipun aku sudah sembuh, tetapi jauh di dalam lubuk hatiku ada Tuhan dan kuasanya. Sehingga tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan, aku percaya itu!

Dua tahun aku berpacaran dengan Hendri dan menikmati segala caci maki keluarganya. Mungkin saatnya aku harus move on.

Jalanku buntu setelah berpisah dengan Hendri, segala harapanku pupus seketika. Namun, sahabatku bernama Diva justru memberiku semangat untuk mencari kekasih melalui aplikasi pencarian jodoh.

Hanya iseng semata, tetapi siapa sangka aku bisa menemukan seorang laki-laki pengganti Hendri, namanya Tomas. Tomas bukanlah keluarga kaya, dia tampan dan baik hati.

Tidak hanya itu, keluarganya sangat menerima keberadaanku. Pernah satu kali ketika aku main ke rumah Tomas, aku membawa cairan untuk tubuhku dan disitulah aku harus menggantinya.

"Neng, kamu sakit? Sakit apa?," kata ibunya kepadaku.

"Alhamdulillah, aku sakit gagal ginjal, bu. Setiap hari aku tidak boleh lupa untuk mengganti cairan ini, maaf ya bu kalau aku merepotkan," jawabku sambil merintih dan mengingat saat ibunya Hendri mencaci penyakitku.

"Ya Allah, neng. Ibu bersyukur banget kalau nanti kamu menikah dengan Tomas. Ini bisa menjadi ladang rezeki buat dia yang merawat isterinya sakit, Insya Allah berjodoh ya Neng," sahutnya.

Aku yang mendengar pernyataan ibunya, seketika aku ingin hidup 1.000 tahun lamanya bersama Tomas. Tuhan mendengar doaku, besok adalah hari pernikahanku.

BACA JUGATak Dapat Gadis, Janda Pun Jadi

Suatu hal mustahil menurutku bisa menikah dan menjadi seorang isteri. Aku dan Tomas juga selalu berdoa agar semua dilancarkan.

Bahkan doaku yang tidak akan pernah putus adalah "Aku ingin bersama Tomas hingga kami dipisahkan oleh maut. Aku ingin kebahagiaan ini terus ada untuk kami Amin. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid Reporter: Annissa Nur Jannah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co