Exotic NTT, Karya 22 Desainer Tenun dari Timur Indonesia di Panggung IFW 2019

30 Maret 2019 13:37

GenPI.co - Untuk pertama kalinya rancangan tenun dari desainer NTT tampil secara masal dalam gelaran pekan mode Indonesia Fashion Week (IFW) 2019. Berlangsung di Jakarta Convention Center, Jumat (29/3) tercatat 22 desainer kabanggaan NTT menampilkan tak kurang dari 108 mahakarya tenun.

Mengusung tema ‘Exotic NTT’, acara yang dimotori oleh Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) provinsi NTT ini menyuguhkan keunikan wastra tenun dari 21 Kabupaten/Kota. Masing-masing menampilkan 6 koleksi tenun dalam potongan ready to wear dan gaun malam kekinian.

Baca juga: Dua Disainer Muda Gorontalo Tampil di Indonesia Fashion Week 

“Menenun sudah menjadi budaya kami di NTT, dalam setiap kesempatan. Lewat acara ini, kami berupaya agar produk tenun Nusa Tenggara Timur dapat dikenal baik di dalam maupun luar negeri,” ucap Julie S. Laiskodat, Ketua Dekranasda NTT, saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (29/3). 

Menurut Julie, puluhan desainer lokal ini sudah melewati serangkain proses pembinaan oleh 3 desainer nasional, yakni Defrico Audy, Handy Hartono dan Musa Widyatmojo. “Tujuan kami melibatkan desainer nasional sebagai mentor adalah menjadi pembelajaran untuk menciptakan tenun unggulan dengan cita rasa global,” lanjut Julie.

Julie S. Laiskodat, Ketua Dekranasda NTT bersama Defrico Audi dan para 11 desainer lokal.

Defrico Audy mendampingi 11 desainer lokal yang berasal dari 7 wilayah yakni Kota Kupang, Kab Alor, Belu, Kupang, Malaka, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara. Mengangkat tema ‘Etnik Glamor’, mereka menggunakan material dasar tenun yang dikombinasikan dengan bahan seperti brokat, tule dan organza. 

“Konsepnya etnik kontomporer namun bernuansa urban dengan sentuhan siluete gaun malam nan elegan,” tutur Audy kepada GenPi usai show.

Sementara itu, desainer binaan Handy Hartono menampilkan koleksi bertajuk ‘Tenun NTT with Love’. Handy mendampingi 7 kabupaten, yakni Lembata, Sabu Raijua, Rote, Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah, Sumba Timur. 

“Koleksi desainer lokal ini sebanyak 21 look terdiri dari serangkaian dress seperti cocktail dan party dress yang dibalut dengan tenun,” ujar Handy.

Terakhir ada Musa Widyatmojo yang menjadi mentor untuk 8 desainer lokal dari 8 Kabupaten. Yakni kab Ende, Flores Timur, Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Nagekeo, Ngada dan Sikka. Sebanyak 24 look ditampilkan dalam tema ‘Eastern Modernity. Ini mengangkat warisan tenun ikat NTT ke gaya hidup modern dalam nuansa kesederhanaan yang anggun.

“Mereka saya bina untuk mendesain produk yang lebih global melalui komposisi yang modern sehingga bisa lebih diterima masyarakat luas,” ujar Musa.

Pada gelaran fashion show ini, turut dimeriahkan oleh tarian khas Nusa Tenggara Timur, yaitu Usof Sonbai. Tarian ini memiliki filosofi sebagai cerminan dari oengirbanan, semangat dan nilai-nilai Sobe Sonai yang melambangkan semngat juang dari daerah kepada bangsa Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co