Menuju Pariwisata Ramah Penyandang Disabilitas, Ini PR Pemerintah

08 April 2019 09:13

GenPI.co -  Mewujudkan Indonesia yang ramah bagi penyandang disabilitas mencakup berbagai sektor, termasuk pariwisata. 

Pengamat pariwisata sekaligus Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI), Azril Azahari mengatakan bahwa pariwisata di Indonesia saat ini masih belum ramah bagi penyandang disabilitas.

“Jangankan pariwisata untuk penyandang disabilitas, fasilitas umum saja saat ini belum bisa dikatakan ramah pada penyandang disabilitas,” kata Azril kepada GenPI.co (6/4).

Baca juga: Kisah Semangat Slamet Tohari Merintis Kampus bagi Penyandang Disabilitas 

Wisata ramah penyandang disabilitas menurut Azril, bukan hanya soal destinasi yang memiliki sarana dan prasarana.

Pariwisata yang ramah penyandang disabilitas, harus meliputi seluruh aspek. Mulai dari transportasi, hotel, dan tempat makan.

Dia mengatakan, saat ini memang sejumlah destinasi sudah ada fasilitas untuk difabel, namun sebatas toilet khusus dan jalur untuk kursi roda.  

Sementara hotel atau transportasi, dinilai masih sulit diakses kalangan disabilitas. 

“Apalagi destinasi yang ada di daerah luar Jakarta, fasilitasnya banyak sekali yang masih belum ramah difabel,” ungkap Azril.

Untuk menuju pariwisata ramah penyandang disabilitas , Azril  mengemukakan setidaknya ada empat hal yang mesti dibenahi pemerintah.

Pembenahan tersebut agar sejalan dengan global competitive index 2017-2018, yang dikeluarkan oleh World Economic Forum (WEF). 

Pertama, safety dan security untuk para difabel. Indonesia saat ini dinilai memiliki tingkat kenyamanan dan keamanan yang rendah, khususnya untuk para difabel. 

Kedua, kesehatan dan sanitasi atau kebersihan. Pariwisata Indonesia juga masih memiliki angka yang rendah untuk poin ini.

Ketiga, pariwisata yang ramah lingkungan. 

Menurut Azril, saat ini masih banyak destinasi wisata di dalam negeri, yang kurang memperhatikan keberlanjutan lingkungan. 

Destinasi dinilainya, lebih mementingkan aspek ekonominya. 

Padahal, lingkungan yang berkelanjutan bisa menjadi aset ekonomi yang bernilai besar untuk generasi selanjutnya.

Keempat, pelayanan dan infratruktur untuk para turis, khususnya wisatawan penyandng disabilitas. 

Azril menyayangkan bahwa saat ini hal tersebut masih kurang diperhatikan oleh sektor pariwisata di dalam negeri. 

Namun, Azril optimistis pariwisata Indonesia berpotensi menjadi destinasi ramah disabilitas, dan mampu bersaing secara global.

“Asalkan pemerintah punya komitmen kuat dan punya strategi yang tepat,” kata Azril.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co