GenPI.co - Memiliki keterbatasan tidak menjadi halangan bagi kalangan disabilitas untuk membentuk komunitas wisata.
Jakarta Barrier Free Tourism (JBFT) merupakan gerakan untuk para difabel, berupa jalan-jalan bersama ke suatu tempat di Jakarta, dengan menggunakan transportasi umum.
Tak hanya mencoba fasilitas umum, komunitas difabel ini juga diberi edukasi dan mengevaluasi infrastruktur yang ada.
JBFT diinisiasi pada tahun 2011 oleh Faisal Rusdi, penyandang disabilitas cerebral palsy.
Baca juga: Menuju Pariwisata Ramah Penyandang Disabilitas, Ini PR Pemerintah
Melalui kegiatan ini, Faisal memberikan edukasi wisata agar para difabel bisa lebih mandiri dan mengerti bagaimana menggunakan fasilitas umum, meskipun belum dirancang agar ramah difabel.
“Kegiatannya simple sih, jalan-jalan bareng menggunakan transportasi dan fasilitas umum, untuk mengedukasi para difabel agar terbiasa dengan fasilitas umum tersebut,” kata Faisal kepada GenPI.co, Minggu (7/4).
Selain untuk memberikan edukasi wisata kepada para penyandang disabilitas, menurut Faisal, kegiatan ini juga berfungsi untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa difabel juga pengguna fasilitas umum yang memiliki hak sama.
“Ya tujuan lainnya juga untuk menumbuhkan toleransi ke masyarakat,” ujar Faisal.
Hingga saat ini JBFT rutin mengadakan kegiatan jalan-jalan bersama setiap bulannya.
Bahkan, JBFT sempat ikut serta dalam uji coba MRT bersama Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu.
“Transportasi untuk disabilitas khususnya di Jakarta sudah lebih maju, seperti Transjakarta dan MRT yang sudah memperhatikan fasilitas untuk difabel. Tapi, ya, beberapa masih perlu dibenahi,” kata Faisal.
Komunitas penyandang disabilitas mencoba MRT Jakarta dan berjumpa dengan Presiden Jokowi (foto: Instagram @jbftjakarta)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News