Janda Nungging dan Aku Berdiri, Nikmatnya Dunia Ini

04 Maret 2021 17:05

GenPI.co - Dunia ini panggung sandiwara, begitulah kata lagu yang sempat populer beberapa tahun lalu. Benar saja aku menyikapi sebuah kehidupan penuh dengan drama.

Drama yang aku mainkan adalah soal percintaan terlarang. Sebab, begitu mengasikkan dan penuh tantangan.

BACA JUGA: Kisahku dengan Janda Tak Terlupakan, Service yang Indah

Meski mengorbankan perasaan orang yang disayang tidak masalah bagiku.

"Yang penting dapat menikmati kehidupan lewat setiap hembusan nafas para wanita," pikirku.

Pasalnya, aku tidak bisa terfokus pada satu orang wanita saja. Sebab, tanpa wanita aku tidak bisa hidup, duh berlebihan ya.

Akan tetapi, bukan perawan yang aku cari. Karena, janda bagiku adalah sosok wanita yang sangat menggoda karena punya pengalaman bercinta.

"Perawan memesona, tetapi janda lebih menggoda," pikirku.

Aku memiliki hobi menonton pertandingan sepak bola dengan mendukung tim lokal. 

Tidak heran aku kerap keluar kota untuk mendukung tim kesayangan. Saat itu aku berkunjung ke sebuah kota, aku berkenalan dengan seorang suporter wanita bersama Amanda.

Amanda sangat cantik dan seksi sekali, pasti pria normal akan tergoda.

"Hallo mba mau ke stadion ya," tanyaku pura-pura.

"Iya mas, kenapa ya," jawab Amand.

"Sama mba, saya juga mau ke sana, tetapi tidak tahu lokasi. Boleh bareng?," tanyaku.

BACA JUGA: Janda Mahmud Bikin Aku Terkulai Lemas, Pengalaman Tidak Bohong

"Ayo mas, silakan kebetulan aku cuma berdua sama anakku," sambutnya.

Sepanjang perjalanan menuju stadion aku banyak mengobrol dengan Amanda.

Namun, mata nakalku kerap curi-curi pandang melihat lekuk tubuh Amanda yang menggunakan legging dan tanktop berlambang tim sepak bola.

Sesampainya di stadion apa dayaku dan Amanda. Sebab, stadion terisi penuh dan tiket sudah habis terjual.

Sia-sia sudah ingin menyaksikan tim sepak bola kesayanganku berlaga. Meski, sudah pergi jauh ke luar kota.

"Kita telat. Karena asik ngobrop mungkin," kataku kepada Amanda.

"Iya mas telah ihhhh, mana tidak disiarkan di tv. Aduhhh sia-sia dong mas," katanya.

Ternyata dekat stadion ada hotel, aku langsung mengajak Amanda ke sana agar bisa menyaksikan dari ketinggian.

"Nonton dari hotel di sana yuk," ajakku.

"Ayo mas, tapi gak apa-apa kita satu kamar," kata Amanda.

Akan tetapi, saat menuju hotel aku melihat celah di pagar stadion yang rusak. Aku coba mendekat dan ternyata bisa menyaksikan pertandingan dari sana.

Aku hanya cukup berdiri sudah bisa melihat  ke dalam stadion, tetapi sang janda itu tidak bisa melihat karena lebih pendek dariku.

"Mas aku gak bisa melihat, pagarnya terlalu tinggi," kata Amanda.

"Kamu nungging aja sayang, aku yang berdiri," candaku.

Pasalnya, pada tembok itu ada lubang yang cukup besar dan Amanda tetap bisa menyaksikan laga sepak bola lewat lubang itu.

Sementar aku, tetap berdiri sambil menggendong anaknya. Sederhana memang, tapi begitu nikmatnya dunia menyaksikan sepak bola dengan mereka.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co