Muak dengan Tingkah Putin, Uni Eropa Langsung Serang Rusia

21 April 2021 12:32

GenPI.co - Diplomat tertinggi Uni Eropa, Josep Borrell mengatakan bahwa dalam menghadapi penumpukan militer besar-besaran pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina, hanya perlu 'percikan' untuk memicu konfrontasi.

Borrell mengatakan setelah pertemuan virtual para menteri luar negeri Uni Eropa bahwa massa pasukan Rusia di jalan-jalan Ukraina adalah masalah yang memprihatinkan.

BACA JUGA: Muak dengan Tingkahnya, China Langsung Serang Amerika Serikat

“Ini adalah penempatan militer tertinggi tentara Rusia di perbatasan Ukraina yang pernah ada. Jelas tingkah Presiden Vladimir Putih sangat memalukan dan  bahwa itu menjadi masalah ketika Anda mengerahkan banyak pasukan," kata Borrell dalam pernyataannya seperti dilansir dari Reuters, Rabu (21/4/2021).

Sementara, di Washington, Pentagon mengatakan pembangunan militer Rusia lebih besar dari itu pada tahun 2014 dan tidak jelas apakah itu untuk tujuan pelatihan.

Seorang pejabat Amerika Serikat, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan jumlah pasukan Rusia itu mencapai puluhan ribu tetapi tidak mengetahui intelijen yang menunjuk ke lebih dari 150.000 tentara Rusia.

Amerika Serikat juga menyatakan keprihatinan yang mendalam atas rencana Rusia untuk memblokir kapal angkatan laut asing dan kapal lain di beberapa bagian Laut Hitam.

"Ini mewakili eskalasi tak beralasan lainnya dalam kampanye berkelanjutan Moskow untuk melemahkan dan mengguncang Ukraina," ungkap juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price.

Selain tu, Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa juga membeberkan bahwa ada lebih dari 150.000 tentara Rusia berkumpul di perbatasan Ukraina dan di Krimea, dan menggandakan angka tersebut kemudian sebelum jasanya harus memperbaikinya dalam transkrip, dengan mengatakan bahwa angka sebenarnya lebih dari itu. dari 100.000.

BACA JUGA: Manuver Maut Indonesia Cerdas, Gandeng Jerman Gempur Myanmar

Peningkatan militer telah memicu kekhawatiran akan eskalasi yang akan segera terjadi dalam konflik selama bertahun-tahun yang telah melanda wilayah Donetsk dan Luhansk di Ukraina timur, tempat pasukan pemerintah memerangi separatis yang didukung Rusia sejak pemberontak merebut sebagian wilayah di sana pada April 2014.

Namun, Kremlin telah berulang kali membantah memainkan peran apa pun dalam konflik di wilayah Donbas, di mana Donetsk dan Luhansk adalah bagiannya, dan menggambarkan pergerakan pasukannya di wilayah tersebut sebagai pertahanan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co