Ingin Bangun Masjid di London, WNI Butuh Dana Rp 23,7 Miliar

GenPI.co - Warga negara Indonesia (WNI) yang kini tinggal di London, Inggris, terus berupaya membangun masjid di sana.

Saat ini mereka menggunakan rumah di Wakemans Hill Avenue sebagai tempat beraktivitas ibadah.

BACA JUGA: India Makin Ambruk, Rekor Kematian Bikin Dunia Ikut Lemas

Misalnya, mengaji mingguan, pendidikan Al-Qu’ran bagi anak-anak dan remaja, serta kajian tafsir.

Namun, rumah di Wakemans Hill Avenue yang disebut sebagai Indonesian Islamic Centre (IIC) itu dianggap sudah tidak representatif lagi.

Sebab, ukurannya tidak terlalu besar sehingga hanya bisa menampung maksimal seratus orang.

“Fasilitas dan sarana di Wakemans Hill Avenue memang sudah tidak memadai lagi,” ujar Ketua Panitia Pembangunan IIC Eko Kurniawan, Sabtu (1/5).

Rumah di Wakemans Hill Avenue juga berada di tengah permukiman penduduk sehingga izin yang diberikan sebatas tempat tinggal.

“Kami tidak bisa menggunakan properti itu untuk kegiatan keumatan secara maksimal,” ujar Eko.

Berbagai kendala itulah yang membuat WNI di London membentuk panitia pembangunan masjid.

Menurut rencana, rumah di Wakemans Hill Avenue akan dijual dan uangnya digunakan membeli properti yang lebih representatif.

Berdasarkan perhitungan panitia, properti di Wakemans Hill Avenue memiliki nilai GBP 500 ribu.

Saat ini panitia sudah memiliki dana GBP 250 ribu dari sumbangan WNI di Inggris dan negara lain.

Eko menjelaskan, pihaknya membutuhkan dana sekitar GBP 1,25 juta atau setara Rp 23,7 miliar untuk membangun masjid.

Panitia pun optimistis bisa membangun masjid karena mendapat dukungan dari KBRI di London dan diaspora Indonesia.

BACA JUGA: Israel Kena Karma Terus, Iron Dome Bawa Kanker ke Tentara

Menurut rencana, Indonesian Islamic Centre di London akan memiliki masjid, ruang kelas, perpustakaan, dan unit usaha.

“Masjid itu punya kapasitas sekitar 500 jemaah,” kata Eko. (*)