GenPI.co - Korban tewas akibat serangan polisi Brasil pekan ini di favela Rio de Janeiro telah meningkat menjadi 28 orang.
Seorang petugas polisi dan 27 orang tewas dalam penggerebekan Kamis (6/5/2021) lalu, yang menurut pihak berwenang bertujuan untuk membasmi pengedar narkoba di Jacarezinho, sebuah komunitas miskin di Zona Utara kota itu.
BACA JUGA: Di Meksiko, Putri Bos Kartel Narkoba Bagi Bantuan pada Warga
Itu adalah operasi polisi paling mematikan yang pernah dilakukan di Rio de Janeiro.
“Intelijen memastikan korban tewas adalah pengedar narkoba. Mereka menembaki petugas, untuk membunuh. Mereka mendapat perintah untuk menghadapi,” ujar Kepala Polisi Sipil Allan Turnowski mengatakan kepada wartawan, seperti dilansir dari Reuters, Minggu (9/5/2021).
Pejabat Brasil telah mengidentifikasi perwira berusia 48 tahun yang tewas, tetapi tidak ada yang tewas dalam operasi tersebut dan hanya menimbulkan kekhawatiran dari kelompok hak asasi manusia dan penduduk yang mengutuk polisi karena menggunakan kekerasan yang berlebihan.
BACA JUGA: Aktris Cantik Erika Sawajiri Akui Konsumsi Narkoba
"Jumlah orang yang tewas dalam operasi polisi ini tercela, seperti fakta bahwa, sekali lagi, pembantaian ini terjadi di favela," kata direktur eksekutif Amnesty International Brazil, Jurema Werneck, dalam sebuah pernyataan.
Sementara, kantor Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia PBB (OHCHR) mengutuk kekerasan tersebut, dengan menyatakan bahwa kekerasan itu menambah kecenderungan lama penggunaan kekuatan yang tidak perlu dan tidak proporsional oleh polisi Brasil di daerah kumuh.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News