Negara Superpower Gempur China atas Xinjiang, Aroma Perang Besar?

14 Mei 2021 13:55

GenPI.co - Amerika Serikat, Jerman, dan Inggris telah bentrok dengan China di Perserikatan Bangsa-Bangsa atas perlakuannya terhadap orang Uighur dan orang-orang dari sebagian besar kelompok Muslim lainnya di Xinjiang.

“Kami akan terus berdiri dan berbicara sampai pemerintah China menghentikan kejahatannya terhadap kemanusiaan dan genosida Uighur dan minoritas lainnya di Xinjiang,” ujar Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield dalam keterangannya, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (14/5/2021).

BACA JUGA: Pandemi Menggila, Kematian Warga India Meningkat, Sangat Dahsyat

PBB, beberapa negara barat, akademisi dan kelompok hak asasi mengatakan ratusan ribu orang Uighur telah dikirim ke kamp pendidikan ulang di wilayah paling barat.

Tetapi, China telah mengakui keberadaan kamp tersebut, tetapi mengatakan kamp tersebut adalah pusat pelatihan keterampilan kejuruan yang diperlukan untuk menangani kelompok garis keras.

“Di Xinjiang, orang-orang disiksa. Wanita sedang disterilkan secara paksa,” kata Thomas-Greenfield.

Sementara, Sekretaris Jenderal Amnesty International Agnes Callamard menyatakan pada acara tersebut ada sekitar satu juta orang Uighur dan sebagian besar etnis minoritas Muslim yang ditahan secara sewenang-wenang.

Dalam sebuah catatan kepada negara-negara anggota PBB minggu lalu, misi PBB di China menolak tuduhan tersebut sebagai 'kebohongan dan tuduhan palsu' dan menuduh negara-negara penyelenggara 'terobsesi dengan memprovokasi konfrontasi dengan China'.

BACA JUGA: Rakyat Palestina Dibombardir Israel, Sikap Joe Biden Malah Begini

Sementara, Human Rights Watch tahun lalu menuduh bahwa penindasan 'didorong oleh teknologi' dengan orang-orang yang dipilih untuk ditahan melalui algoritma yang menandai koneksi, pola perjalanan, dan bahkan mengenakan jilbab.

“Kami di sini hari ini untuk menghadapi fakta-fakta ini. Dan meminta China untuk mengizinkan akses langsung, bermakna dan tidak terbatas ke Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia dan Kantornya,” ungkap Woodward.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co