GenPI.co - Pesawat Israel melakukan serangkaian serangan terhadap sasaran di Jalur Gaza Selasa (18/5) pagi.
Melansir timeofisrael.com, serangan ini tampaknya merupakan lanjutan dari Operation Guardian of the Wall IDF terhadap Hamas yang menguasai kantong Palestina di tepi laut Mediterania itu.
BACA JUGA: Hamas Luncurkan 3.000 Rudal, Israel Runtuhkan Terowongan 100 km
Sebelumnya pada Senin (17/5) tengah malam, Hamas menembakkan beberapa roket kota Netivot, kota Israel yang berlokasi dekat Gaza.
Serangan itu membuat alarm kota berbunyi namun tidak ada laporan warga sipil yang terluka.
Hamas sendiri menyebut serangan roket itu sebagai tindakan balasan atas agresi Israel ke Gaza.
Ada jeda 6 jam antara serangan roket Hamas dan gempuran IDF ke Gaza pada Selasa pagi. Hal itu dianggap sebagai upaya gencatan senjata yang mulai terlihat.
Sumber Palestina melaporkan bahwa IDF pada Selasa melakukan beberapa gelombang serangan terhadap lebih dari 30 target di seluruh daerah Gaza.
Media Palestina juga mengatakan bahwa IDF menghantam kapal penyerang angkatan laut Hamas di pantai Gaza Selasa pagi.
IDF sendiri belum mau berkomentar mengenai tujuan serangannya terhadap target-target tersebut.
BACA JUGA: Senior Hamas yang Tewas Kemarin Ternyata Sudah 15 Tahun...
Sementara itu, Bulan Sabit Merah Qatar mengatakan, serangan udara IDF telah merusak kantornya di Gaza.
Kementerian kesehatan yang dikelola Hamas juga melaporkan salah satu gedung dan klinik tempat satu-satunya laboratorium Covid-19 di Gaza ikut terkena serangan.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah 3 kali melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terkait kekerasan yang terjadi.
Gedung Putih dalam pernyataannya menyebut bahwa Biden menegaskan dukungan kuatnya pada hak Israel untuk mempertahankan diri dari serangan roket tanpa pandang bulu.
Sementara Jaringan Berita Chanel 12 melaporkan bahwa Mesir telah meminta kepada Hamas untuk berhenti menembaki Israel. Dengan begitu, bisa terjadi gencatan senjata antara kedua belah pihak. (*)
BACA JUGA: Ingin Israel dan AS Mati, Kelompok Syiah di Irak Janjikan..
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News