Protes Lebanon Meluas, Militer Israel Terancam

18 Mei 2021 21:18

GenPI.co - Protes dalam solidaritas dengan Palestina berlanjut di Lebanon dengan pawai yang semakin meluas ketika serangan udara Israel menewaskan hampir 200 orang di Gaza.

Pengungsi Palestina dan warga sipil Lebanon melakukan perjalanan ke perbatasan dengan Israel untuk hari ketiga berturut-turut, dengan bangga mengibarkan bendera Palestina dan spanduk gerakan Hizbullah dan Amal.

BACA JUGA: Awal Kehancuran Myanmar, Protes di Mana-mana, Militer Terancam

Suzanne al-Akhtah, 39, dari kamp Ain al-Hilweh di Saida, kamp pengungsi Palestina terbesar di Lebanon, berteriak dengan marah dari bukit tempat dia berdiri, mengungkapkan kerinduannya untuk mengunjungi rumahnya di Haifa, sekarang dalam perbatasan Israel.

“Saya datang ke sini untuk melihat negara saya karena saya tidak bisa melangkah ke negara saya, saya tidak bisa kembali ke negara saya, jadi saya ingin melihatnya dari sini,” kata al-Akhtah dalam pernyataannya, seperti dilansir dari Aljazeera, Selasa (18/5/2021).

Dilaporkan lebih dari 400.000 pengungsi Palestina terdaftar di Lebanon, meskipun hanya sekitar setengahnya diperkirakan masih tinggal di negara itu, yang saat ini menghadapi kesulitan ekonomi yang ekstrim.

“Mengapa kita tidak punya hak? Mengapa kita pengungsi? Kami tidak ingin menjadi pengungsi. Tanah adalah milik kami, kami ingin kembal Kami menangis untuk tanah kami,” ungkap al-Akhtah.

Hizbullah juga telah menyerukan pawai melalui kubu Dahieh di selatan Beirut pada Senin malam, dengan jumlah pemilih diperkirakan akan tinggi mengingat daerah itu menampung 20.000 pengungsi Palestina.

Sementara, lusinan tentara Lebanon, bersama dengan penjaga perdamaian dari Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL), dikerahkan untuk menjaga jarak yang aman dari tembok.

Di sepanjang tembok perbatasan yang mengarah ke desa Adaisseh, keluarga berfoto selfie dengan anak-anak mereka sambil memandang Palestina yang bersejarah, sementara para pria duduk di kelompok sosial.

Di bawah, di kaki tembok beton yang di atasnya ada pagar besi, sekitar 30 pemuda berusaha merobohkan pagar besi dan sebuah pintu di tembok.

BACA JUGA: Protes Kudeta Militer Myanmar Bikin Meriang, Aktivis Dibuat Lemas

Beberapa bergantian menarik diri ke atas tali yang mereka ikat ke dinding untuk memasang bendera Palestina dan Hizbullah, saat tentara Israel menembakkan peluru baja berlapis karet ke udara.

Diketahui, ada sekitar 100 orang tersebar di puncak bukit, bersorak atas orang-orang itu dan mengutuk orang Israel.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co