Muak dengan Tingkah Netanyahu, Uni Eropa Kompak Gertak Israel

19 Mei 2021 13:33

GenPI.co - Menteri luar negeri negara-negara Uni Eropa telah menyerukan gencatan senjata untuk mengakhiri hari-hari kekerasan di Palestina tetapi gagal mencapai kesepakatan yang mungkin memberikan pengaruh Uni Eropa dalam penciptaan perdamaian.

Diketahui, Hongaria, sekutu terdekat Israel di blok tersebut, menolak untuk bergabung dengan 26 menteri luar negeri lainnya dalam menyerukan gencatan senjata melalui video call mereka pada hari Selasa (18/5/2021), yang diselenggarakan oleh kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell.

BACA JUGA: Rusia Kirim Hawa Panas ke Uni Eropa, Dunia Dibuat Melongo

Setelah memimpin pertemuan tersebut, Borrell mengatakan ada kesepakatan luas di antara para menteri bahwa prioritasnya adalah penghentian segera semua kekerasan dan penerapan gencatan senjata.

Perpecahan tradisional UE atas kebijakan terhadap Israel dan Palestina mendapat penayangan publik yang tidak biasa setelah Borrell mengakui bahwa Hongaria sendirian di antara 27 negara anggota yang tidak mendukung pernyataannya.

Menanggapi hal itu, Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto menyatakan pihaknya memiliki masalah umum dengan pernyataan Eropa tentang Israel ini.

"Ini biasanya sangat sepihak, dan pernyataan ini tidak membantu, terutama dalam keadaan saat ini, ketika ketegangan mereda. Ini sangat begitu tinggi," ujar dia, seperti dilansir dari AFP, Rabu (19/5/2021).

Sementara, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian memperingatkan bahwa konflik dapat menyebar ke seluruh wilayah jika tidak ada gencatan senjata yang disepakati.

Dia juga berharap Israel tidak akan melancarkan operasi darat di Gaza.

"Setiap hari membawa risiko yang lebih besar, risiko konflik menyebar ke Tepi Barat, risiko kekerasan di dalam Israel sendiri, risiko bahwa konflik menjadi konflik regional, Benjamin Netanyahu harus menghentikan ini semua," kata Le Drian.

Meski demikian, menteri lain berjanji bahwa UE akan mencoba meluncurkan kembali proses perdamaian bersama dengan Amerika Serikat, Rusia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

"Minimal, kami dapat mencoba untuk mendapatkan gencatan senjata, kemudian memberikan bantuan kemanusiaan, dan melihat apa yang dapat dilakukan untuk memulai kembali proses perdamaian Timur Tengah untuk mengatasi akar penyebab kekerasan," tegas Menteri Luar Negeri Malta Evarist Bartolo.

BACA JUGA: Uni Eropa Babat Habis 8 Komandan Militer Iran, Dunia Gemetaran

Setidaknya 217 warga Palestina, termasuk 61 anak-anak, telah tewas di Gaza sejak serangan dimulai awal bulan ini.

Sekitar 1.500 warga Palestina terluka. Dua belas orang di Israel tewas, termasuk dua anak, sementara setidaknya 300 lainnya luka-luka.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co