GenPI.co - Pemerintah China mengumumkan kebijakan bahwa pasangan boleh memiliki 3 anak, untuk membantu merangsang pertumbuhan penduduk.
Dalam pengumumannya, Senin (31/5) pemerintah China berjanji membantu keluarga dengan biaya pendidikan dan perawatan anak, tetapi tidak banyak memberikan rincian.
Pemerintah China juga berjanji akan melindungi hak dan kepentingan sah perempuan dalam pekerjaan.
Namun, mayoritas warga China justru menolak kebijakan itu.
Bagi sebagian besar masyarakat China, kebijakan itu mengingatkan akan masalah yang telah lama mereka alami yaitu kurangnya jaring pengaman sosial dan perlindungan hukum apabila memiliki banyak anak.
Generasi muda di China juga geram karena mereka sudah kesulitan untuk mencari pekerjaan dan mengurus diri sendiri, apalagi memiliki tiga anak.
Sementara itu, kaum perempuan di China khawatir kebijakan itu hanya akan memperburuk diskriminasi dari majikan yang enggan membayar cuti hamil.
Salah satunya adalah Li Li (35 tahun), seorang manajer tingkat menengah di sebuah perusahaan teknologi di Beijing yang mengkritisi kebijakan cuti hamil yang tak adil di negaranya.
Ia mengatakan, jika pemerintah memang menawarkan lebih banyak tunjangan, dia tetap tidak ingin memiliki anak ketiga.
"Dua sudah cukup bagus. Tidak ada gunanya memiliki terlalu banyak," pungkas Li. (mcr13/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News