GenPI.co - Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengirim pesan keras kepada Benjamin Netanyahu yang kini menjadi pemimpin oposisi.
N12 melaporkan pada Jumat (18/6), Netanyahu diperintahkan meninggalkan kediaman resmi perdana menteri di Balfour Street di Yerusalem dalam waktu dua minggu.
Kanal berita itu juga menyebut bahwa Vladimir Beliak, anggota partai Yesh Atid mengusulkan amandemen baru minggu depan.
Aturan itu untuk menjamin bahwa perdana menteri yang selesai masa jabatannya tidak akan mengosongkan kediaman resmi selambat-lambatnya 14 hari setelah pelantikan pemerintahan baru.
Amandemen tersebut dilaporkan tidak akan berlaku surut untuk Netanyahu, tetapi dimaksudkan untuk menetapkan praktik tersebut sebagai norma bagi pemerintah masa depan.
Sebelumnya, media Israel melaporkan bahwa keluarga Netanyahu telah mengemasi barang-barang di rumah mereka selama 12 tahun terakhir.
Kediaman Balfour - terletak di sudut jalan Smolenskin dan Balfour di lingkungan Talbiyeh Yerusalem - telah menjadi titik sentral dalam politik dalam beberapa tahun terakhir.
Lokasi ini juga menjadi situs utama gerakan protes mingguan besar-besaran untuk menggulingkan Netanyahu dari kekuasaan.
Diperkirakan Netanyahu akan pindah ke rumahnya di Kaisarea selama beberapa bulan sementara apartemennya di Yerusalem dipasangi instrumen keamanan.
Bennett, yang dilantik sebagai perdana menteri pada Minggu, diperkirakan tidak akan pindah bersama keluarganya ke Yerusalem.
Dia kemungkinan akan terus tinggal bersama istrinya, Gilat, dan empat anaknya di rumah mereka di Ra'anana.
Meski begitu, Bennett berencana menggunakan kediaman Balfour saat berada malam hari di Yerusalem, serta acara-acara resmi, seperti menjamu pejabat asing.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News