GenPI.co - Ebrahim Raisi sebagai kepala kehakiman garis keras Iran dinyatakan telah memenangkan kemenangan telak dalam pemilihan presiden negara itu.
Dilansir AFP, Minggu (20/6/2021), Raisi memenangkan 61,95 persen suara dalam pemilihan hari Jumat dengan jumlah pemilih 48,8 persen.
Raisi, 60, akan menjabat pada Agustus 2021 mendatang, menggantikan Presiden moderat Hassan Rouhani yang tidak diizinkan oleh konstitusi untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga berturut-turut.
Dia akan mengambil alih kekuasaan pada saat yang kritis, ketika Iran berusaha untuk menyelamatkan kesepakatan nuklirnya, dan membebaskan diri dari hukuman sanksi Amerika Serikat yang telah mendorong penurunan ekonomi yang tajam.
Berikut reaksi dunia atas penunjukan pemimpin baru Iran, yakni:
Amerika Serikat
Amerika Serikat mengatakan menyesal bahwa Iran tidak dapat berpartisipasi dalam 'proses pemilihan yang bebas dan adil' dalam pemilihan presiden negara itu.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS menyatakan Washington tetap akan melanjutkan pembicaraan tidak langsung dengan Teheran untuk bergabung kembali dengan kesepakatan nuklir 2015.
Rusia
Presiden Rusia Vladimir Putin mengucapkan selamat kepada Raisi dan menyampaikan harapan untuk 'pengembangan lebih lanjut dari kerja sama bilateral yang konstruktif'.
Turki
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengucapkan selamat kepada Raisi atas kemenangannya, dengan mengatakan dia yakin kerja sama antara kedua tetangga akan menjadi lebih kuat selama masa jabatan Raisi.
“Menyatakan keyakinan saya bahwa kerja sama antara kedua negara kita akan menguat selama kepresidenan Anda, saya siap bekerja sama dengan Anda,” jelas Erdogan dalam surat yang dikirim ke Raisi.
Suriah
Presiden Suriah Bashar al-Assad mengucapkan selamat kepada Raisi atas kemenangannya dan mengatakan dia ingin bekerja dengan presiden baru untuk memperkuat hubungan antara kedua negara, sebuah pernyataan dari kepresidenan Suriah mengatakan.
Irak
Presiden Irak Barham Salih menyampaikan 'selamat dan berkah yang tulus' atas terpilihnya Raisi sebagai presiden Iran.
"Kami di Irak berharap dapat memperkuat hubungan solid kami dengan tetangga kami Iran dan rakyatnya," ungkapnya dalam sebuah pernyataan.
Yaman
Mahdi al-Mashat, kepala kantor politik gerakan Houthi ikut mengirim pesan selamat kepada Raisi atas kemenangannya.
Qatar
Emir Qatar Sheikh Tamim Bin Hamad Al Thani mengirim pesan kepada Raisi, semoga dirinya sukses serta pengembangan lebih lanjut dan pertumbuhan hubungan antara kedua negara.
Kuwait
Sheikh Nawaf Al Ahmad Al Sabah, emir Kuwait, mengirim pesan kepada Raisi, dengan menyebutkan semoga lebih sukses dan sehat, serta Republik Islam yang bersahabat untuk lebih maju dan sejahtera.
Amnesti Internasional
Agnes Callamard, sekretaris jenderal Amnesty International, mengatakan kemenangan pemilihan Raisi menyerukan agar dia diselidiki atas kejahatan terhadap kemanusiaan.
“Bahwa Ebrahim Raisi telah naik ke kursi kepresidenan alih-alih diselidiki atas kejahatan terhadap kemanusiaan pembunuhan, penghilangan paksa dan penyiksaan, adalah pengingat suram bahwa impunitas berkuasa di Iran,” tulisnya di Twitter.
Hamas
Juru bicara Hamas Hazem Qassem mengucapkan selamat kepada Republik Islam Iran atas keberhasilan proses demokrasi, terselenggaranya pemilihan presiden dan kemenangan Ebrahim Raisi sebagai presiden Iran.
“Kami berharap Republik Islam Iran maju dan makmur. Iran selalu menjadi pendukung fundamental dan nyata bagi perjuangan Palestina dan perlawanan Palestina,” terang dia.
Uni Emirat Arab
Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan juga mengirim pesan ucapan selamat kepada Raisi.
"Kami berharap untuk Republik Islam, dan untuk hubungan bilateral kami, stabilitas, kontinuitas dan kemakmuran," ucapnya.
Lembaga Hak Asasi Manusia
Michael Page selaku wakil direktur Timur Tengah di HRW memapaparkan, Jalan Raisi menuju kursi kepresidenan adalah melalui 'penindasan dan pemilihan yang tidak adil'.
“Sebagai kepala peradilan represif Iran, Raisi mengawasi beberapa kejahatan paling keji dalam sejarah Iran baru-baru ini, yang pantas diselidiki dan dipertanggungjawabkan daripada pemilihan ke jabatan tinggi," tutur dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News